Pengetahuan Ibupost Sectiocaesaria Tentang Mobilisasi Dini Post Sectio Caesaria



ABSTRAK

xii + 52 Hal + 6 Diagram + 6 Tabel + 10 Lampiran

Sectio Caesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.Mobilisasi dini merupakan suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan Caesaria.

Penelitian ini bersifat deskriftif bertujuan untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini Post Sectio Caesaria.Pada Mobilisasi Dini Post Sectio Caesaria di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu menggunakan data primer dan sekunder.Populasi berjumlah 38 responden kemudian seluruh populasi dijadikan sampel dengan menggunakan teknik aksidental sampling.

Hasil penelitian Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini Post Sectio Caesaria kategori mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 23 responden (60,53 %) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 6 responden (15,79 %).

Dari hasil penelitian berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi, dan pengalaman dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu kategori cukup.Untuk itu diharapkan kepada ibu Post Sectio Caesaria agar lebih mengetahui tentang mobilisasi dini Post Sectio Caesaria dan diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini Post Sectio Caesaria.


Kata Kunci : Ibu Post SC – Mobilisasi Dini Post SC
Daftar Pustaka : 17 (2005 – 2013) 
_____________________________________________________________________________________


KATA PENGANTAR

   Assalamualaikum wr.wb

   Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Shalawat berangkaikan salam tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kita termasuk umat yang mendapat syafaatnya di Yaumal Qiamah. Aamin
   Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini Post Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015” yang telah disusun sebagai tugas akhir dan untuk melengkapi tugas-tugas serta memenuhi syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Kebidanan.
  Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa dan penulisannya, untuk itu peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
  Dengan selesainya Karya Tulis Ilmiah ini perkenankanlah peneliti menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
  1. Bapak H. Faisal Hasibuan, S.Psi, selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Ika Bina Labuhanbatu.
  2. Ibu Rani Darma Sakti Tanjung, SST, M.Kes selaku Direktris Akademi Kebidanan Ika Bina Labuhanbatu dan selaku penguji I yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
  3. Bapak H. Surya Dharma Hasibuan, SST selaku penguji II yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
  4. Ibu Yulia Widianti, SST selaku Penguji III sekaligus Dosen Pembimbing saya yang telah banyak meluangkan waktu dan membagi ilmunya untuk membimbing peneliti dalam pembuatan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah.
  5. Ibu dan Bapak seluruh staf Dosen Akademi Kebidanan Ika Bina Labuhanbatu yang telah memberikan bimbingan secara langsung maupun tidak langsung kepada peneliti.
  6. Ibu dr. Magdalena Aritonang selaku Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu tempat penulis meneliti yang telah memberikan banyak bantuan kepada peneliti.
  7. Teristimewa ananda ucapkan kepada Ibunda dan Ayahanda yang telah memberikan kasih sayang, serta doanya kepada peneliti dan seluruh keluarga besar yang telah banyak memberikan doa dan dukungannya.
  8. Terimakasih kepada teman – teman seperjuangan angkatan ke VII yang telah banyak memberikan dukungannya dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
   Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan yang diberikan.Akhirnya peneliti mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi peneliti.Amin.

                                                                                                           Rantauprapat, Juni 2015



                                                                                                                     ( Penulis )


____________________________________________________________________________________



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

    Dengan meningkatnya frekuensi Sectio Caesaria ini, maka dapat meningkat pula angka kejadian ibu hamil dengan riwayat pernah melahirkan dengan Sectio Caesaria serta penyulit yang dialami saat persalinan yang sebelumnya akan mendapat resiko terjadinya morbiditas dan mortalitas yang meningkat terutama berhubungan dengan perut uterus. Masalah kesehatan ibu Post Sectio Caesaria yang tercakup kedalam faktor resiko yang menggolongkan kehamilan dengan bekas Sectio Caesaria kedalam kelompok faktor resiko (Anggy Afriyanti, 2007).
    Sectio Caesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Wiknjosastro, 2005).
    Dalam membantu jalannya penyembuhan ibu pasca Sectio Caesaria disarankan untuk melakukan mobilisasi dini.Tetapi pada ibu yang mengalami Sectio Caesaria, disarankan untuk melakukan mobilisasi dini.Tetapi, pada ibu yang mengalami Sectio Caesaria rasanya sulit untuk melaksanakan mobilisasi karena ibu merasa letih dan sakit.Salah satu penyebabnya adalah ketidaktahuan pasien mengenai mobilisasi dini.Untuk itu diperlukan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini pasca operasiSectio Caesaria sehingga pelaksanaan mobilisasi dini lebih maksimal dilakukan. Sebenarnya ibu yang mengalami Sectio Caesaria mengerti dalam pelaksanaan mobilissasi dini, namun ibu tidak mengerti apa manfaat dilakukan mobilisasi dini (Suriniah, 2005 ).
    Menurut WHO memperkirakan bahwa angka persalinan dengan SectioCaesaria sekitar 10% sampai 15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang dibandingkan dengan 20% di Britania Raya dan 23% di Amerika Serikat, Kanada 2003 memiliki angka 21% angka persalinan dengan Sectio Caesaria.
   Jumlah angka kematian ibu masih tergolong tinggi di negara-negara ASEAN lainnya.AKI di Malaysia mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Di negara-negara maju, angka Sectio Caesaria meningkat dari 5% pada 25 tahun yang lalu menjadi 15% hingga sekarang (Depkes, 2008).
   Di Indonesia sendiri, persentase Sectio Caesaria 5%.Dirumah sakit pemerintah rata-rata 11%, sementara di Rumah Sakit Swasta bisa lebih dari 30%. Angka kejadian Sectio Caesaria di Indonesia menurut data survey nasional tahun 2007 adalah 927.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% angka kejadian Sectio Caesaria.Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 307/100.000 kelahiran hidup.Bila dibandingkan negara-negara Asean, AKI Indonesia menempati posisi mengkhawatirkan.Yang menyebabkan AKI tinggi ada dua faktor penyebab yaitu medis dan akses ke pelayanan kesehatan. Mengenai target menurunkan AKI menjadi 125/100.000, agaknya sulit mencapai target tersebut (Anonymous, 2007).
   Dari data hasil penelitiannya yang dilakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 26 Oktober 2010 di dapatkan informasi dari 10 orang ibu bersalin dengan operasi Sectio Caesaria mengatakan bahwa sangat takut untuk melakukan mobilisasi dini pasca operasi Sectio Caesaria. Hal ini disebabkan karena ibu merasa sangat sakit efek dari anastesi telah hilang sehingga tidak mampu untuk melakukan mobilisasi dini dan khawatir jahitan luka bekas operasi akan merengang atau terbuka, sehingga menyebabkan terjadi ruam atau lecet pada bagian punggung bagian bawah, kekuatan atau penegangan otot-otot seluruh tubuh, pusing dan susah bernafas, juga susah buang air besar maupun berkemih serta bengkak pada tungkai kaki. Tindakan operasi akan mengakibatkan penurunan gangguan terhadap mobilisasi pasien. Oleh karena itu mobilisasi merupakan kegiatan yang penting pada periode post operasi Sectio untuk mencegah komplikasi. Kemampuan pasien untuk bergerak dan berjalan pada post operasi akan menentukan kegiatan yang harus dilaksanakan untuk memberi kesempatan pada pergerakan yang maksimal. Bergerak dan beraktifitas diatas tempat tidur membantu mencegah komplikasi pada sistem pernafasan,kardiovaskular, mencegah dekubitus, merangsang peristaltik usus dan mengurangi rasa nyeri (Kasdu, 2005).
   Dewasa ini semakin banyak dokter dan tenaga medis yang menganjurkan pasien yang baru melahirkan dengan operasi agar segera menggerakkan tubuhnya.Dokter kandungan menganjurkan pasien yang mengalami operasi Caesaria untuk tidak berdiam diri ditempat tidur tetapi harus menggerakkan badan atau mobilisasi (Kasdu, 2005).
  Pada tahun 2013 kasus Angka Kematian Ibu (AKI) di Sumatera Utara ada sebanyak 173 kasus, dan hingga Juni 2014 ada sebanyak 67 kasus. Penyebab tingginya angka kematian ibu di Sumatera Utara disebabkan oleh perdarahan, yang diperkirakan setiap bulan mencapai 150 kasus, kemudian komplikasi persalinan (45%), retensio plasenta (21%), komplikasi selama nifas (5%), infeksi (5%) (Dinkes Sumatera Utara, 2013).
   Di Labuhanbatu Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami turun naik pada tahun 2009-2013. Jumlah kematian ibu tahun 2012 sebesar 33 kasus kematian menurun tahun 2013 menjadi 16 kematian ibu maternal. Pelayanan ibu di Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2011-2013 cenderung meningkat. Tahun 2011 cakupan pelayanan ibu 82,79% meningkat menjadi 86,14%, tetapi pada tahun 2013 terjadi penurunan sekitar 1,67% menjadi 84,47%, hal ini perlu mendapat perhatian dari pengelola program untuk meningkatkan cakupan layanan (Dinkes Labuhanbatu, 2013).
  Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada bulan Januari – Februari 2015 di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu terdapat jumlah ibu PostSectio Caesaria yang sedang melakukan mobilisasi dini sebanyak 40 orang. Setelah dilakukan wawancara kepada 8 orang ibu PostSectio Caesaria, 2 diantaranya mengetahui tentang mobilisasi dini PostSectio Caesaria dan 6 diantaranya tidak mengetahui tentang mobilisasi dini PostSectio Caesaria.
  Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diangkat adalah “Bagaimanakah Pengetahuan Ibu PostSectio CaesariaTentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015?”.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu PostSectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu PostSectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015 berdasarkan umur.
b. Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu PostSectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015 berdasarkan pendidikan.
c.Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu PostSectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015 berdasarkan pekerjaan.
d. Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu PostSectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015 berdasarkan sumber informasi.
e.Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu PostSectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015 berdasarkan pengalaman.


1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Secara Teoritis
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman, ilmu terbaru, kemampuan skill dalam melakukan penelitian karya tulis ilmiah.

1.4.2 Secara Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah referensi bagi perpustakaan untuk bahan bacaan bagi Mahasiswi Akademi Kebidanan Ika Bina Labuhanbatu dan menambah informasi yang berkaitan dengan mobilisasi dini PostSectio Caesaria.
b. Bagi Petugas Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
Sebagai bahan informasi dan memacu petugas kesehatan untuk memberikan informasi bagi bidan tentang penatalaksanaan dan manfaat mobilisasi dini PostSectio Caesaria.
c. Bagi Ibu PostSectio Caesaria
Untuk menambah wawasan pengetahuan supaya ibu lebih memahami tentang mobilisasi dini PostSectio Caesaria.
d. Bagi Peneliti Lainnya
Untuk menambah referensi dan perbandingan bagi peneliti lainnya untuk melanjutkan peneliti bagaimana pengetahuan tentang mobilisasi PostSectio Caesaria.

___________________________________________________________________________________

BAB II
TINJAUAN TEORITIS


2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
      Pengetahuan adalah mendapat hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan
      Tingkat pengetahuan yang dicakup didalam hal pokok yang berhubungan kognitif menurut Notoatmodjo, 2010 memiliki 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)
Diartikan sebagai kemampuan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah kata kerja untuk mengukur bahwa orang yahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehension)
Memahami dapat diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar objek yang diketahui dan dapat menginterprestasi materi tersebut paling benar.

c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analisys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau sesuatu objek kedalam komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lainnya.

e. Sintensis (Syntensis)
Sintensis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Umur
Umur adalah individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat dilakukan penelitian, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belumcukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.Semakin tua umur seseorang maka makin bertambah pengetahuannya (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Huclok yang dikutip Wawan (2010), semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

b. Pendidikan
Mendidik dan pendidikan adalah kata kerja yang saling berhubungan dari segi bahasa, mendidik adalah kata kerja, pendidikan adalah kata benda, kegiatan mendidik menunjukkan adanya kegiatan yang mengandung manusia. Pendidik adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan yang proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri, kelompok dan masyarakat (Notoatmodjo, 2010).

Wawan (2010), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

c. Pekerjaan
Menurut Candra dalam KTI Fitri Alpiana (2013), pekerjaan adalah jenis dan lapangan pekerjaan yang berhubungan erat dengan status ekonomi, individu, keluarga dan masyarakat.

Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.Pengalaman dan pendidikan seseorang sejak kecil mempengaruhi sikap dan penampilan mereka.Dalam kaitannya makin cocok minatnya dengan jenis pekerjaan yang diembannya, makin tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh.Seberapa jauh tingkat kemampuan pemilihan pekerjaan bagi seseorang tergantung pada tiga faktor yaitu pengalaman kerja, daya tarik pribadi terhadap pekerjaan, nilai yang terkandung terhadap pekerjaan yang dipilih (Notoatmodjo, 2010).

d. Sumber Informasi
Informasi segala sesuatu yang menjadi perantara dalam penyampaian informasi merangsang pikiran dan kemampuan. Media pendidikan kesehatan adalah alat bantu untuk menyampaikan informasi kesehatan penyebar pesan-pesan kesehatan antara lain : tenaga kesehatan, media elektronik, media cetak atau massa. Komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku kesehatan masyarakat dan selanjutnya perilaku masyarakat yang sehat tersebut akan berpengaruh kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2010)

e. Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Semua pengalaman pribadi tersebut merupakan sumber pengetahuan kebenaran (Notoatmodjo, 2010)

2.2 Sectio Caesaria
2.2.1 Pengertian Sectio Caesaria
Operasi Caesaria atau sering di sebut dengan Sectio Caesaria adalah melahirkan janin melalui sayatan dinding perut (abdomen) dan dinding rahim (uterus).

Sectio Caesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.Sectio Caesaria adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat badan diatas 500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh (Wiknjosastro, 2005).

Jenis-jenis Sectio Caesariayaitu :
Jenis-jenis Sectio Caesaria menurut Wiknjosastro, 2005 yaitu :
1. Sectio Caesaria klasik (corporal)
Dengan sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira sepanjang 10 cm.
2. Sectio Caesaria ismika (profunda)
Dengan sayatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim kira-kira 10 cm.
 
2.2.2 Etiologi
1. Indikasi yang berasal dari ibu yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primipara tua disertai kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelvik (janin/panggul), sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat kesempitan panggul, plasenta previa terutama pada primigravida, solusio plasenta, komplikasi kehamilan yaitu preeclampsia-eklampsia, kehamilan yang disertai penyakit jantung dan DM.

2. Indikasi yang berasal dari janin :
Fetal distress/gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum (Sugeng Jitowiyono, 2012).

2.2.3 Patofisiologi
Sectio Caesaria merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat diatas 500 gram dengan sayatan pada dinding uterus yang masih utuh.Indikasi dilakukan tindakan ini yaitu distorsi kepala panggul, disfungsi uterus, distorsia jaringan lunak, plasenta previa dll, untuk ibu sedangkan untuk janin adalah gawat janin. Janin besar dan letak lintang setelah dilakukan SC ibu akan mengalami adaptasi post partum.

Sebelum dilakukan operasi pasien perlu dilakukan anestesi bisa bersifat regional dan umum.Namun anestesi umum lebih banyak pengaruhnya terhadap janin maupun ibu, sehingga kadang-kadang bayi lahir dalam keadaan tidak dapat diatasi dengan mudah.Akibatnya janin bisa mati, sedangkan pengaruhnya anestesi bagi ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa atonia uteri sehingga darah banyak yang keluar.Untuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat secret yang berlebihan karena kerja otot nafas silia yang menutup.Anestesi ini juga mempengaruhi saluran pencernaan dengan menurunkan morbilitas usus.

2.2.4 Risiko Persalinan Sectio Caesaria
Menurut Suwignyo Siswosuharjo, 2010 :
a. Risiko Bagi Ibu (untuk waktu pendek) :
1. Mual, muntah-muntah, dan menggigil.
2. Merasa kehilangan emosi.
3. Gangguan pada sistem pernapasan.
4. Kejang-kejang.
5. Pusing.
b. Risiko Bagi Ibu (untuk waktu panjang) :
1. Komplikasi sistem saraf.
2. Sakit pada bagian belakang tubuh (bisa menahun).
3. Kehilangan kontrol untuk buang air kecil maupun air besar.
4. Kehilangan sensasi pada bagian perineum (daerah antara vagina dan anus).
 
c. Risiko Bagi Bayi :
1. Kekuatan dan kemampuan gerak otot tubuhnya kurang baik pada jam-jam pertama setelah dilahirkan.
2. Demam karena mengalami penurunan suhu tubuh.

2.3 Nasihat Pasca Operasi Sectio Caesaria
1. Dianjurkan jangan hamil selama kurang lebih satu tahun, dengan memakai kontrasepsi.
2. Kehamilan berikutnya hendaknya diawasi dengan pemeriksaan antenatal yang baik.
3. Dianjurkan untuk bersalin dirumah sakit yang besar.
4. Apakah pelahiran selanjutnya harus ditolong dengan Sectio Caesaria bergantung pada indikasi Sectio Caesaria dan keadaan pada kehamilan berikutnya (Amru Sofian, 2012).

2.4 Mobilisasi
2.4.1 Pengertian Mobilisasi
a. Mobilisasi merupakan suatu upaya mempertahankan sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis dimana kemampuan seseorang untuk berjalan, bangkit, berdiri kembali ke tempat tidur, kursi dan sebagainya disamping kemampuan menggerakkan ekstremitas atas.

b. Mobilisasi ibu Post Sectio Caesaria merupakan suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan Caesaria.
Mobilisasi segera secara bertahap sangat berguna untuk proses penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi serta trombosis vena. Bila terlalu dini melakukan mobilisasi dapat mempengaruhi penyembuhan luka operasi.Jadi mobilisasi secara teratur dan bertahap yang diikuti dengan latihan adalah hal yang paling dianjurkan.

Proses penyembuhan luka akan melalui beberapa tahapan yaitu inflamasi, proliferasi, fibroblastik dan maturasi. Kesembuhan luka operasi sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen dan nutrisi kedalam jaringan.Oksigen yang berikatan dengan molekul protein hemoglobin diedarkan ke jaringan dan sel-sel tubuh melalui sistem peredaran darah.Oksigen ini berfungsi selain untuk oksidasi biologi juga oksigenasi jaringan (Suparyanto, 2011).

2.4.2 Manfaat Mobilisasi
Menurut Rambey, 2008 :

  1. Melancarkan sirkulasi darah.
  2. Membantu proses pemulihan.
  3. Mencegah terjadinya infeksi yang timbul karena gangguan pembuluh darah balik serta menjaga perdarahan lebih lanjut.
  4. Ibu merasa lebih sehat dan kuat
  5. Kesempatan yang baik untuk mengajari, merawat atau memelihara anaknya.
  6. Mempercepat involusi alat kandungan.

2.4.3 Tahap-tahapan Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap menurut Kasdu, 2005. Tahap-tahapan mobilisasi dini pada ibu Post Sectio Caesaria :

1. 6 jam pertama ibu Post Sectio Caesaria istirahat tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki.
2. 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli.
3. Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk.
4. Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.

2.4.4 Pelaksanaan Mobilisasi Dini
1. Hari ke 1 :
a. Berbaring miring kekanan dan kekiri yang dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah penderita atau ibu sadar.
b. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar.

2. Hari ke 2 :
a. Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam-dalam lalu menghembuskannya disertai batuk-batuk kecil yang gunanya untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri ibu atau penderita bahwa ia mulai pulih.
b. Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk.
c. Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari penderita atau ibu yang sudah melahirkan dianjurkan belajar duduk selama sehari.

3. Hari ke 3 sampai ke 5
a. Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari setelah operasi.
b. Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat dapat membantu penyembuhan ibu.

Tanggung jawab atas kesehatan diri sendiri, termasuk juga harus dapat mencapai tingkat kemandirian maksimal, dalam hal ini adalah melakukan mobilisasi yang sesuai dengan kondisi pasien.Mobilisasi dini bermanfaat untuk mempertahankan fisik secara optimal, maka sistem saraf, otot dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi dengan baik.

Hanya sebagian besar ibu-ibu Post Sectio Caesaria melakukan mobilisasi dini setelah 6-24 jam pasca operasi, ibu yang tidak mau melakukan mobilisasi dini yang disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranya ibu merasa nyeri apabila digerakkan, dan ibu mengatakan takut jahitannya terlepas, seharusnya ibu-ibu PostSectio Caesaria harus bergerak karena akan mencegah trombosis atau trombo emboli dan kekuatan otot-otot sendi sehingga juga mengurangi nyeri, menjamin kelancaran peredaran darah dan mengembalikan kerja fisiologis yang pada akhirnya akan mempercepat penyembuhan (Kasdu, 2005).


_____________________________________________________________________________________


BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep memuat teori dan pijakan untuk melakukan penelitian.Uraian dari kerangka konsep menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian. Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul “Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini Post Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015” adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1


Variabel Independen (Bebas)                                               Variabel Dependen (Terikat)

· Umur
· Pendidikan
· Pekerjaan
· Sumber Informasi
· Pengalaman

Keterangan : Variabel Independen tidak menghubungkan dengan variabel dependen.

3.2 Definisi Operasional

Defenisi Operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).

3.2.1 Pengetahuan adalah hasil tahu ibu PostSectio Caesaria tentang mobilisasi dini Post Sectio Caesaria. Alat ukur yang digunakan dengan menggunakan kuesioner, dan hasil ukurnya dikategorikan dengan :

1. Baik : Jika jawaban yang benar 14-20 (70-100%)
2. Cukup : Jika jawaban yang benar 8-13 (40-65%)
3. Kurang : Jika jawaban yang benar 1-7 (5-35%)
Skala ukur : Ordinal

3.2.2 Umur adalah lamanya kehidupan seorang ibu PostSectio Caesaria mulai sejak dilahirkan hingga penelitian ini dilakukan. Alat ukur yang digunakan dengan menggunakan kuesioner, dan hasil ukurnya dikategorikan dengan :
1. 21 – 25 tahun
2. 26 – 30 tahun
3. 31 – 35 tahun
4. 36 – 40 tahun

Skala ukur : Interval

3.2.3 Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah dijalani oleh ibu PostSectio Caesaria. Alat ukur yang digunakan dengan menggunakan kuesioner, dan hasil ukurnya dikategorikan dengan :

1. Pendidikan Dasar : (SD, SMP) sederajat
2. Pendidikan Menengah : SMA sederajat
3. Pendidikan Tinggi : D-I, D-III, S-I
Skala ukur : Ordinal

3.2.4 Pekerjaan adalah suatu kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh ibu PostSectio Caesaria untuk memperoleh penghasilan maupun tidak. Alat ukur yang digunakan dengan menggunakan kuesioner, dan hasil ukurnya dikategorikan dengan :

1. Bekerja
a.PNS
b.Pegawai Swasta
c. Wiraswasta

2. Tidak bekerja
a. IRT (Ibu Rumah Tangga)
Skala ukur : Nominal


3.2.5 Sumber Informasi adalah informasi yang diperoleh oleh ibu PostSectio Caesaria tentang mobilisasi dini PostSectio Caesaria. Alat ukur yang digunakan dengan menggunakan kuesioner, dan hasil ukurnya dikategorikan dengan :

1. Mendapat Sumber Informasi
a. Media cetak : Surat kabar, majalah, spanduk
b. Media elektronik : Televisi, radio, internet
c. Tenaga kesehatan : Dokter, bidan, perawat

2. Tidak Mendapat Sumber Informasi
Skala ukur : Nominal

3.2.6 Pengalaman adalah suatu peristiwa yang sebelumnya pernah / tidak pernah dialami oleh ibu PostSectio Caesaria. Alat ukur yang digunakan dengan menggunakan kuesioner, dan hasil ukurnya dikategorikan dengan :

1. Pernah Operasi Sectio Caesaria
2. Tidak Pernah Operasi Sectio Caesaria
Skala ukur : Nominal
 
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu menggambarkan mengenai Pengetahuan Ibu PostSectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015.

3.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015.

3.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Januari – Juli 2015 dengan jadwal penelitian sebagai berikut

6.3 Populasi Dan Sampel
6.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu PostSectio Caesaria yang terdapat di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu pada bulan Mei 2015.

6.3.2 Sampel
Sampel adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Aziz Alimul Hidayat, 2007)

Dalam pengambilan sampel digunakan teknik Aksidental Sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu pada ibu PostSectio Caesaria di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu yang menjadi populasi dijadikan sebagai sampel penelitian pada bulan Mei 2015 sebanyak 38 responden.

6.4 Jenis dan Alat Pengumpulan Data
6.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yaitu :
a. Data Primer
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan cara membagi kuesioner kepada responden yaitu ibu PostSectio Caesaria.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesionar yaitu kuesioner tertutup.

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh penelitiannya. Biasanya berupa data dokumentasi atau laporan yang telah tersedia.Keuntungan data sekunder adalah efesiensi tinggi, dengan kelemahan kurang akurat.

6.4.2 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data adalah kuesioner dengan menggunakan kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih berdasarkan kisi-kisi soal yang berisikan Pengetahuan Ibu PostSectio Caesaria Tentang Mobilisasi Dini PostSectio Caesaria.

Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

6.4.3 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada ibu Post SC disaat dua hari setelah SC. Sebelum membagikan kuesioner, responden diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan penelitian dan diminta kesediannya untuk dijadikan sampel penelitian. Selanjutnya responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang telah disediakan yang berjumlah 20 soal.Dalam pengisian soal peneliti memberikan waktu selama 20 menit.Hasil jawaban dari kuesioner tersebut dikumpulkan pada saat itu juga. Pengumpulan data mulai dilakukan pada tanggal 4 – 23 Mei 2015, yaitu selama 3 minggu dan dalam 1 minggu penelitian dilakukan selama 4 hari yaitu pada hari senin, rabu, jum’at, dan minggu, dalam 1 hari tersebut terdapat 3 – 4 ibu Post SC di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu, pada minggu kedua penelitian pun dilakukan selama 4 hari sampai terkumpul seluruh jumlah responden sebanyak 38 responden.

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner tertutup yaitu beberapa pilihan yang dibuat dalam bentuk pernyataan benar salah, kemudian melakukan scoring.

Dengan rumus :

3.6 Pengolahan dan Teknik Analisa Data
3.6.1 Pengolahan Data
Data yang terkumpul diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pengeditan (Editing)
Yaitu dengan melakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul.Setelah dilakukan pengecekan tidak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data.

2. Pengkodean (Coding)
Data yang telah diedit dirubah dalam bentuk angka (kode) yaitu nama responden dirubah dengan kode responden.

3. Pemberian Skor (Scoring)
Melakukan pemeriksaan terhadap jawaban responden yang ada dan memberikan skor yang diperoleh pada kuesioner, lalu mengelompokkan sesuai kategori pengetahuan.

4. Tabulasi (Tabulating)
Data yang telah lengkap dan memenuhi kriteria dihitung dan disesuaikan dengan variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi.


3.6.2 Analisa Data
Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat presentase data yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang.Analisa data kemudian dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.Selanjutnya adalah apakah hasil scoring tersebut masuk dalam kategori baik, cukup, atau kurang. Presentase dapat diperoleh melalui perhitungan dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah Jawaban yang Benar 
______________________ x 100%
Jumlah Soal



Menurut Notoatmodjo (2010) penetapan kategori nilai adalah :
1. Baik : Jika jawaban yang benar 14-20 (70-100%)
2. Cukup : Jika jawaban yang benar 8-13 (40-65%)
3. Kurang : Jika jawaban yang benar 1-7 (5-35%)







0 komentar:

Posting Komentar