PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAYI MAKROSOMIA
ABSTRAK
VIII + 58 Halaman + 6 Diagram + 6 Tabel + 10 Lampiran
Bayi besar atau istilah latin dikenal makrosomia, atau Giant Baby (bayi raksasa), adalah bayi dengan berat badan diatas 4 kilo gram. Kejadian sangat bervariasi antara 8 sampai 10 persen total kelahiran. Di Sumatra Utara Saat ini insiden makrosomia umumnya berkisar 5-7%. Dari 718 kelahiran tahun 2010 terdapat 87 (12,12%) kelahiran dengan bayi makrosomia. Di mana dari 87 kelahiran tersebut terdapat 63 ( 54,81%) kelahiran yang tidak dapat lahir spontan, di mana bayi dilahirkan melalui proses operasi caesar. Bayi yang lahir dengan makrosomia rata-rata mengalami kesulitan bernafas 52,2%. Sementara ibu yang melahirkan bayi makrosomia rata-rata mengalami perdarahan 38,4%
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahun ibu hamil tentang bayi makrosomia di klinik bersalin Hj. Nani s, AM.Keb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Tekhnik pengambilan sampel secara Accidental diperoleh 39 responden.
Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil penelitian berdasarkan pengetahuan mayoritas cukup sebanyak 17 responden (43,58%), berdasarkan umur 35-40 tahun mayorita berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (12,82%), berdasarkan pendidikan mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (17,94%), berdasarkan pekerjaan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (20,54%), berdasarkan Gravida mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden (12,82%), berdasarkan informasi mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 10 responden (25,64%).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap ibu hamil berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, Gravida, sumber informasi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia dengan kategori cukup. Untuk itu diharapkan kepada ibu hamil maupun petugas kesehatan setempat agar lebih meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan khususnya tentang bayi makrosomia.
Kata Kunci : Ibu Hamil - Bayi Makrosomia
Daftar Pustaka : 13 (2007-2013)
______________________________________________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayi besar atau istilah latin dikenal makrosomia, atau Giant Baby (bayi raksasa), adalah bayi dengan berat badan diatas 4 kilo gram. Kejadian sangat berpariasi antara 8 sampai 10 persen total kelahiran. Kasus bayi besar dengan berat badan dibawah 5 kg masih sering terjadi, akan tetapi, bayi yang lahir dengan berat ekstrim antara 6 kg masih sangat jarang terjadi (Yeyeh, 2010).
Ali Markum dalam buku ilmu kesehatan anak, menyatakan bahwa makrosomia merupakan salah satu pertumbuhan janin besar usia gestasi. Makrosomia adalah merupakan gambaran yang khas untuk bayi ibu Diabetes Mellitus (Anik, 2013).
Data WHO pada tahun 2013 angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 15 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 Asia tenggara menduduki peringkat kedua tertinggi untuk kematian balita yang di akibatkan asfiksia karena bayi yang terlalu besar setelah Pasifik Barat yaitu 11% (http://www.academia.edu/proposal).
Angka kejadian bayi makrosomia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dalam 2-3 dekade terakhir, di banyak populasi berbeda di seluruh dunia terjadi peningkatan 15-25% proporsi wanita melahirkan bayi makrosomia. Adapun analisis data yang dilakukan oleh Ananth dan Wen, bayi besar sesuai masa kehamilannya (berat lahir > persentil 90) di Kanada sebanyak 24%. Prevalensi bayi dengan berat lahir ≥ 4000 gram juga meningkat secara signifikan dari 16,7% menjadi 20% di Swedia, dan dari 9,1% menjadi 10,1% di Jerman pada tahun 2008 (http://www.google/proposal.com).
Pada penelitian Darlis (2010), ditemukan bahwa prevalensi bayi makrosomia di Yogyakarta pada tahun 2008 adalah 1,08% dan 1,98%. Proporsi terbanyak ibu melahirkan bayi makrosomia adalah pada usia 25-35 tahun, umur kehamilan aterm (37-42 minggu), pada paritas 1-2, pada wanita yang belum pernah mengalami abortus (keguguran), pendidikan ibu, pada ibu yang tidak bekerja, dan tidak menderita diabetes mellitus (DM). Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa diabetes mellitus gestasional (GDM) merupakan faktor risiko kejadian makrosomia. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2010), diketahui prevalensi GDM di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 23,5% dan didapatkan bahwa resiko untuk melahirkan bayi makrosomia di Kabupaten Sukoharjo adalah 1,867 (95% CI 1,09 – 3,19). Oleh karena itu, perlu diketahui faktor risiko bayi berat lahir besar (makrosomia) sehingga dampak yang tidak diharapkan dapat dicegah.
Di Sumatra Utara Saat ini insiden makrosomia umumnya berkisar 5-7%. Dari 718 kelahiran tahun 2010 terdapat 87 (12,12%) kelahiran dengan bayi makrosomia. Di mana dari 87 kelahiran tersebut terdapat 63 ( 54,81%) kelahiran yang tidak dapat lahir spontan, di mana bayi dilahirkan melalui proses operasi caesar. Bayi yang lahir dengan makrosomia rata-rata mengalami kesulitan bernafas 52,2%. Sementara ibu yang melahirkan bayi makrosomia rata-rata mengalami perdarahan 38,4% (http://repository.usu.ac.id).
Di RSUD Rantauprapat Labuhanbatu pada tahun 2014 kelahiran bayi makrosomia sebanyak 43 bayi, sedangkan di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb dari bulan Januari sampai Februari 2015 terdapat 9 bayi yang berat badannya di atas 4000 gram.
Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan terhadap ibu hamil, yang memeriksakan kehamilannya di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015 yakni pada tanggal 12 Januari 2015 dari hasil wawancara dari 6 orang ibu hamil di dapatkan 4 orang ibu hamil tidak mengetahui tentang bayi makrosomia.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb yang berjudul “Pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia”.
1.2 Perumusan Masalah
“ Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia diklinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia diklinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia berdasarkan umur.
- Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia berdasarkan pendidikan.
- Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia berdasarkan pekerjaan.
- Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia berdasarkan gravida.
- Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia berdasarkan sumber informasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian serta aplikasi yang didapat peneliti selama mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Ika Bina Labuhanbatu.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Ibu Hamil (Responden)
Untuk mengetahui tentang bayi makrosomia dalam kehamilan sehingga dapat menambah wawasan bagi ibu hamil tersebut.
2. Bagi Klinik Hj.Nani
Sebagai bahan tambahan bagi klinik Hj.Nani Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu untuk mengadakan penyuluhan kepada ibu hamil yang datang untuk melakukan ANC tentang bayi makrosomia.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi bagi perpustakaan dan bahan bacaan di Akademi Kebidanan Ika Bina Labuhanbatu.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk peneliti selanjutnya dengan tempat penelitian dan sampel yang berbeda.
_______________________________________________________________________________
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).
Adapun kerangka konsep pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.
Bagan 3.1
3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang di amati yang bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2012).
3.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil
Pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia adalah pemahaman ibu terhadap bayi makrosomia. Berdasarkan jawaban diatas pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner dari hasilnya di kategorikan dengan :
a. Baik, apa bila menjawab benar 68% - 100% (21 – 30 pernyataan) dari kuesioner yang disebarkan.
b. Cukup, apa bila menjawab benar 34% - 67% (11 – 20 pernyataan) dari kuesioner yang disebarkan.
c. Kurang, apa bila menjawab benar 0-33% (0 – 10 pernyataan) dari kuesioner yang disebarkan.
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
3.2.2 Umur
Umur adalah lamanya hidup sejak dilahirkan sampai pada saat penelitian dilakukan :
1. 17-22 tahun
2. 23-28 tahun
3. 29-34 tahun
4. 35-40 tahun
Skala Ukur : Interval
Alat Ukur : Kuesioner
3.2.3 Pendidikan
Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang diselesaikan ibu ditandai dengan ijazah, yang dikategorikan dengan :
1. Pendidikan Dasar : SD / SMP
2. Pendidikan Menengah : SMA / SMK sederajat
3. Pendidikan Tinggi : D1, D3, S1
Skala Ukur : Ordinal
Alat Ukur : Kuesioner
3.2.4 Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk memperoleh penghasilan maupun tidak memperoleh penghasilan yang di kategorikan dengan :
1. Bekerja
a. Pegawai negeri
b. Pegawai swasta
c. Wiraswasta
d. petani
2. Tidak bekerja
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Kuesioner
3.2.5 Gravida
Gravida adalah keadaan ibu hamil dengan jumlah kehamilannya yang dikategorikan pada :
1. Primigravida (kehamilan pertama)
2. Skundigravida (kehamilan kedua)
3. Multigravida (kehamilan ketiga)
4. Grandegravida (kehamilan lebih dari tiga)
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
3.2
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berjumlah 71 orang di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb pada bulan Januari 2015 sampai Februari 2015.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2008). Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 39 sampel dengan lama pengambilan sampel selama 2 minggu.
Tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik aksidental sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.
3.6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
3.6.1 Jenis Data
Jenis data yang gunakan peneliti adalah :
1. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hidayat, 2007). Dalam hal ini data primer diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada responden.
2. Data sekuder
Data sekunder yaitu data yang tidak berasal langsung dari responden (Hidayat, 2007). Dalam hal ini data sekunder yang peneliti peroleh dari klinik Hj.Nani S, AM.Keb adalah data ibu hamil.
3.6.2 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb berupa kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Peneliti datang ke kelinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb dan meminta izin kepada ibu Hj.Nani untuk melakukan penelitian yang akan dilakukan selama 3 minggu. Dimana dalam 1 minggu diambil 3 hari untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada jam 15.00 – 18.00 WIB.
Selanjutnya peneliti membagikan kuesioner kepada responden (ibu hamil) yang kebetulan datang ke kelinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb untuk melakukan speksi. Sebelum responden diminta untuk mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara pengisian kuesioner, responden juga diminta untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden yang dilampirkan bersama kuesioner. Setelah responden selesai menjawab kuesioner, data dikumpulkan kembali. Jika j umlah sampel belum mencukupi sampel batas waktu yang ditentukan maka peneliti menambah waktu penelitian menjadi 3 minggu.
3.7 Pengolahan Data dan Tekhnik Analisa Data
3.7.1 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data. langkah-langkah pengolahan data secara manual pada umumnya melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing (penyuntingan data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).
2. Coding (pengkodean)
Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.
3. Scoring (pemberian skor)
Skoring yaitu melakukan pemeriksaan terhadap jawaban responden yang ada dan memberikan skor yang diperoleh dari kuesioner dan mengelompokkan sesuai dengan kategori.
4. Tabulating (pentabulasian data)
Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
3.7.2 Tekhnik Analisa Data
Tekhnik analisa data yang telah ditampilka dalam tabel kemudian dianalisa secara deskriptif berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dan selanjutnya dilakukan pembahasan dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.
Proses analisis dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tabulasi terhadap data yang masuk dalam kategori yang benar dan salah, kemudian dilakukan skoring. Proses selanjutnya adalah apakah hasil sekoring tersebut masuk dalam kategori : baik, cukup dan kurang penelitian acuan :
1. Baik : apabila memperoleh nilai 68-100%, jumlah soal benar 21-30
2. Cukup : apabila memperoleh nilai 34-67%, jumlah soal benar 11-20
3. Kurang : apabila memperoleh nilai 0-33%, jumlah soal benar 0-10
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).
Adapun kerangka konsep pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.
Bagan 3.1
3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang di amati yang bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2012).
3.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil
Pengetahuan ibu hamil tentang bayi makrosomia adalah pemahaman ibu terhadap bayi makrosomia. Berdasarkan jawaban diatas pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner dari hasilnya di kategorikan dengan :
a. Baik, apa bila menjawab benar 68% - 100% (21 – 30 pernyataan) dari kuesioner yang disebarkan.
b. Cukup, apa bila menjawab benar 34% - 67% (11 – 20 pernyataan) dari kuesioner yang disebarkan.
c. Kurang, apa bila menjawab benar 0-33% (0 – 10 pernyataan) dari kuesioner yang disebarkan.
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
3.2.2 Umur
Umur adalah lamanya hidup sejak dilahirkan sampai pada saat penelitian dilakukan :
1. 17-22 tahun
2. 23-28 tahun
3. 29-34 tahun
4. 35-40 tahun
Skala Ukur : Interval
Alat Ukur : Kuesioner
3.2.3 Pendidikan
Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang diselesaikan ibu ditandai dengan ijazah, yang dikategorikan dengan :
1. Pendidikan Dasar : SD / SMP
2. Pendidikan Menengah : SMA / SMK sederajat
3. Pendidikan Tinggi : D1, D3, S1
Skala Ukur : Ordinal
Alat Ukur : Kuesioner
3.2.4 Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk memperoleh penghasilan maupun tidak memperoleh penghasilan yang di kategorikan dengan :
1. Bekerja
a. Pegawai negeri
b. Pegawai swasta
c. Wiraswasta
d. petani
2. Tidak bekerja
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Kuesioner
3.2.5 Gravida
Gravida adalah keadaan ibu hamil dengan jumlah kehamilannya yang dikategorikan pada :
1. Primigravida (kehamilan pertama)
2. Skundigravida (kehamilan kedua)
3. Multigravida (kehamilan ketiga)
4. Grandegravida (kehamilan lebih dari tiga)
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
3.2
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berjumlah 71 orang di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb pada bulan Januari 2015 sampai Februari 2015.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2008). Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 39 sampel dengan lama pengambilan sampel selama 2 minggu.
Tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik aksidental sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.
3.6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
3.6.1 Jenis Data
Jenis data yang gunakan peneliti adalah :
1. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hidayat, 2007). Dalam hal ini data primer diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada responden.
2. Data sekuder
Data sekunder yaitu data yang tidak berasal langsung dari responden (Hidayat, 2007). Dalam hal ini data sekunder yang peneliti peroleh dari klinik Hj.Nani S, AM.Keb adalah data ibu hamil.
3.6.2 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan di klinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb berupa kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Peneliti datang ke kelinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb dan meminta izin kepada ibu Hj.Nani untuk melakukan penelitian yang akan dilakukan selama 3 minggu. Dimana dalam 1 minggu diambil 3 hari untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada jam 15.00 – 18.00 WIB.
Selanjutnya peneliti membagikan kuesioner kepada responden (ibu hamil) yang kebetulan datang ke kelinik bersalin Hj.Nani S, AM.Keb untuk melakukan speksi. Sebelum responden diminta untuk mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara pengisian kuesioner, responden juga diminta untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden yang dilampirkan bersama kuesioner. Setelah responden selesai menjawab kuesioner, data dikumpulkan kembali. Jika j umlah sampel belum mencukupi sampel batas waktu yang ditentukan maka peneliti menambah waktu penelitian menjadi 3 minggu.
3.7 Pengolahan Data dan Tekhnik Analisa Data
3.7.1 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data. langkah-langkah pengolahan data secara manual pada umumnya melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing (penyuntingan data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).
2. Coding (pengkodean)
Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.
3. Scoring (pemberian skor)
Skoring yaitu melakukan pemeriksaan terhadap jawaban responden yang ada dan memberikan skor yang diperoleh dari kuesioner dan mengelompokkan sesuai dengan kategori.
4. Tabulating (pentabulasian data)
Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
3.7.2 Tekhnik Analisa Data
Tekhnik analisa data yang telah ditampilka dalam tabel kemudian dianalisa secara deskriptif berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dan selanjutnya dilakukan pembahasan dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.
Proses analisis dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tabulasi terhadap data yang masuk dalam kategori yang benar dan salah, kemudian dilakukan skoring. Proses selanjutnya adalah apakah hasil sekoring tersebut masuk dalam kategori : baik, cukup dan kurang penelitian acuan :
1. Baik : apabila memperoleh nilai 68-100%, jumlah soal benar 21-30
2. Cukup : apabila memperoleh nilai 34-67%, jumlah soal benar 11-20
3. Kurang : apabila memperoleh nilai 0-33%, jumlah soal benar 0-10
0 komentar:
Posting Komentar