Menentukan kehamilan dan periode kehamilan
I. Menentukan usia kehamilan
Kehamilan
dimulai dari adanya konsepsi, yaitu pertemuan antara sel ovum dan sel
spermatozoa. Setelah bertemu dinamakan zygot dan beberapa jam zygot ini
akan membalah diri 2,4,8 dst. Dalam 3hari disebut morula. Sekitar hari
ke 6 hasil konsepsi ini tiba diuterus dan siap untuk berimplantasi.
Tahap ini dinamakan tahap germinal (1 sampai 10 hari). Kemudian
kehamilan akan masuk ketahap embrionik dari hari ke 10 sampai minggu ke8
dan akan terus berlanjut sampai mencapai aterm. Lamanya kehamilan dari
ovulasi sampai aterm ± 280 hari (40minggu).
Kita bisa menentukan usia kehamilan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Hari pertama haid terakhir
Dengan menghitung lamanya ibu tidak haid (amenorrhoe) menggunakan rumus neagle,yaitu :
Hari bulan tahun
+7 -3 +1
Kita akan mendapatkan tanggal taksiran prsalinan (TP)
2. Tinggi fundus uteri (TFU)
Dengan melakukan palpasi pada abdoment ibu menggunakan cara leopold.
- Sebelum bulan ke 3 TFU belum teraba.
- 12 minggu TFU setinggi 1 sampai 2 jari diatas sympisis
- 16 minggu TFU setinggi petengahan pusat - sympisis
- 20 minggu TFU setinggi 3 jari dibawah pusat
- 24 minggu TFU setinggi pusat
- 28 minggu TFU setinggi 3 jari diatas pusat
- 32 minggu TFU setinggi pertengahan pusat – prosessus xipoideus
- 36 minggu TFU setinggi 3 jari dibawah prosessus xipoideus
- 40 minggu TFU setinggi pertengahan pusat – prosessus xipoideus
3. Dari mulainya ibu merasakan gerakan janin
Pada PP ibu merasakannya pada usia kehamilan ±5 bulan (20 minggu). Pada MP usia kehamilan lebih kurang 4 bulan (16 minggu).
4. Dengan menggunakan rumus mac donald – spiegelberg
Caranya dengan mengukur tinggi fundus dalam cm pita pengukur, kemudian hasil dibagi 3,5. Hasilnya dalam hitungan bulan.
5. Dari saat mulainya bunyi jantung anak
Secara manual bisa didengar pada akhir bulan ke5, dengan USG / DOPTON pada akhir bulan ke3.
6. Dari masuknya kepalake pintu atas panggul
Pada PP kepala masuk PAP pada minggu ke 36
7. Dengan USG
Bisa mulai dilakukan pada usia kehamilan 5 – 6 mg. Yang dinilai adalah :
a. Diameter kantong gestasi
b. Jarak kepala – bokong
c. Diameter biparietal dan femor.
8. Dengan rontgen foto
Dasarnya
adalah ossifikasi pada tulang. Pusat ossifikasi adalah pada os kuboid
pada kehamilan 34mg,distal femos 36mg dan proximal tibia 38mg.
9. Amnio sintesis
Cairan
amnion dipulas dengan highsulfat blue. Bila terdapat sel-sel lemak,
cairan amnion akan berwarna jingga. Interprestasinya adalah:
- Kehamilan > 36mg, sel lemak > 10 %
- Kehamilan > 39mg, sel lemak > 50 %
- Kehamilan <>
10. Dengan menentukan kadar Heat Stabile Alkali Phospatase (HSAP)
Mulai
kehamilan 26 mg – kehamilan 42mg, kadar alkali phospatase dan tahan
panas akan naik secara terus menerus setiap minggunya. Pada post
maturitas didapatkan kadar HSAP yang lebih rendah dari kehamilan normal
40 – 42 mg.
11. Dengan menentukan ratio lesitin – spingomielyn
- < 34 mg, ratio L / S 1:1
- 34 mg, ratio L > S (L 4mg/100 cc dan S 2,5mg/100cc)
- 35 mg, ratio L > S (L 7mg/100cc dan S 2mg/100cc)
- 40mg,ratio L > S (L 9mg/100cc dan S 5mg/100cc)
Ratio lesitin – spingomielyn
Pada kehamilan > 34 mg terjadi peningkatan kadar lesitin diikuti penurunan kadar spingomielyn. Kadar lesitin – spingomielin ini merupakan suatu ukuran untuk menilai kematangan fungsional paru janin. Lesitin merupakan bagian dari lipoprotein, yaitu posfatidikolin. Lipoprotein ini penting untuk melindungi surfaktan paru – paru janin. Surfaktan alveolus janin mulai terbentuk pada saat usia kehamilan 28 mg. 90 % surfaktan adalah lipid. Apabila lesitin ini kurang kurang maka bayi berkemungkinan mengalami resiko sindroma distress pernapasan. Spingomielin yang merupakan bagian dari lipoprotein yaitu fosfatidikolin yang juga meliputi surfaktan paru-paru janin. Apabila kadar lesitin lebih tinggi dibanding spingomielin ini pertanda paru – paru janin baik / matang.
Guna menentukan usia kehamilan
- Untuk menentukan kapan taksiran partus.
- Untuk menilai apakan pertumbuhan janin cukup baik, fungsi placentanya cukup baik dengan melihat perkembangan tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan usia kehamialan.
- Untuk menentukan kehamilan lewat waktu.
- Untuk dijadikan acuan dalam menentukan sikap, misalnya pada kasus HAP, preeklamsia / eklampsia, KPD, kehamilan dengan penyakit / penyulit (jantung, DM)
II. Menentukan periode kehamilan
Ditinjau dari lamanya kehamilan, kita bisa menentukan periode kehamilan dengan membaginya dalam 3 bagian yaitu :
- Kehamilan triwulan I, antara 0-12 mg
- Kehamilan triwulan II, antara 12-28 mg
- Kehamilan triwulan III, antara 28-40 mg
Masing-masing bagian mempunyai perkembangan yang berbada.
- TRIWULAN I
Masa
ini disebut juga masa organogenesis, dimana dimulainya perkembangan
organ-organ janin. Apabila terjadi cacat pada bayi nantinya, pada masa
inilah penentuanyan.Jadi pada masa ini ibu sangat membutuhkan cukup
asupan nutrisi dan juga perlindungan dari trauma. Pada masa ini uturus
mengalami perkembangan pesat untuk mempersiapkan plasenta dan
pertumbuhan janin. Selain itu juga mengalami perubahan adaptasi dalam
psikologisnya. Dimana ibu ingin lebih diperhatikan. Emosi ibu labil. Ini
akibat pengaruh adaptasi tubuh terhadap kehamilannya.
- TRIWULAN II
Di
masa ini organ–organ dalam tubuh janin sudah terbentuk tapi
viabilitasnya masih diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa bertahan
hidup dengan baik. Pada masa ini ibu sudah merasa nyaman dan bisa
beradaptasi dengan kehamilannya.
- TRIWULAN III
Pada
masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat. Masa ini disebut masa
pematangan. Tubuh sudah siap untuk proses persalinan. Payudara sudah
mengeluarkan kolostrum. Pengeluaran hormon estrogen dan progesteron
sudah mulai berkurang. Terkadang akan timbul kontraksi / his pada
uterus. Janin yang akan lahir dalam masa ini telah dapat hidup / viable.
Guna menentukan periode kehamilan
- Untuk menentukan tahap perkembangan dalam kehamilan.
- Untuk memeudahkan dalam pemberian jadwal kunjungan ANC pada ibu.
- Sebagai pedoman dalam memberikan asuhan kebidanan agar bisa mengkaji kebutuhan ibu sesuai denganm perkembangan masa kehamilannya.