Kebutuhan Dasar
Ibu Bersalin:
1. Dukungan
fisik dan psikologis
Setiap ibu yang akan
memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut,khawatir,cemas,terutama
pada ibu primipara. Maka perlu diberikan asuhan seperti mendukung ibu selama
proses persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan.Dan dukungan
dapat di berikan oleh orang-orang terdekat pasien
(suami,keluaraga,teman,bidan,maupun dokter).
2. Kebutuhan
makanan dan cairan
Makanan padat tidak
boleh diberikan selama persalinan aktif karena,
makanan padat lebih lama tinggal dalam lambung dari pada makanan
cairan,sehingga proses pencernaan lebih lambat selama persalinan.Untuk mencegah
dehidrasi,pasien dapat diberikan banyak minuman segar (jus buah, sup dan
lain-lain).
3. Kebutuhan
eliminasi
Kebutuhan kencing harus
dikosongkan setiap 2 jam selama proses persalinan,karna kandung kemih yang
penuh dapat menghambat penurunan bagian terbawah janin.
4. Posisioning
dan aktivitas
Persalinan dan
kelahiran merupakan suatu peristiwa yang normal,tanpa di sadari dan mau tidak
mau harus berlangsung.
5. Pengurangan
rasa nyeri
Selama kala satu persalinan,penyebab
nyeri akibat dari rangsangan reseptor-reseptor adnexa,uterus dan
ligament-ligament panggul akan berkurang bila dipenuhinya kebutuhan ibu saat
bersalin (Yanti, 2015).
Perubahan
fisiologis kala I adalah :
1. Perubahan
hormonal.
2. Perubahan
serviks: pendataran dan pembukaan.
3. Perubahan
pada vagina dan dasar panggul.
a. Kala
I: ketuban meregang vagina bagian atas.
b.
Setelah ketuban pecah: perubahan vagina
dan dasar panggul karena pada bagian depan anak.
4. Perubahan
uterus.
Segmen atas
dan bawah rahim:
a.
Segmen atas rahim: aktif, berkontraksi,
dinding bertambah tebal.
b.
Segmen
bawah rahim / SBR: pasif, makin tipis.
c.
Sifat khas kontraksi rahim: setelah
kontraksi tidakrelaksasi kembali (retraksi) dan kekuatan kotraksi tidak sama
kuat. Paling kuat di fundus, karena segmen atas semakin tebal dan segmen bawah
semakin tipis: Lingkretraks fisiologis, jika SBR sangat di regang maka lingkretraks
patologis (lingkaran bandl), lingkaran bandl merupakan ancaman robekan rahim.
5. Penurunan
janin
1)
Keadaan psikologis pada ibu bersalin
kala I: rasa takut, stress,ketidaknyamanan, cemas, marah-marah, dll.
2)
Kebutuhan dasar ibu bersalin kala I.
a.
Kebutuhan ibu selama kala I: kebutuhan
akan rasa aman dan nyaman, nutrisi, kebutuhan dukungan emosional, sosial,
spiritual.
b.
Penyulit kalaI yaitu partus lama,gawat
janin,dan rupture uteri.
c.
Tujuan asuhan kala I:
Menyiapkan kelahiran
bayi seoptimal mungkin sehingga persalinan bayi dapat berjalan lancar tanpa
komplikasi.
Lama kala I
primi : 12 jam, multi 8 jam, sebagai pegangan :
a.
Primi : kemajuan pembukaan 1 cm selama 1
jam.
b.
Multi : kemajuan pembukaan 2 cm setiap 1
jam.
(Yanti, 2015)
Asuhan Kebidanan
Ibu Bersalin Kala I :
1. Pengkajian
Pengkajian
di lakukan untuk mendapatkan data tentang:
Kemajuan persalinan,
kondisi ibu dan kondisi janin serta komplikasi yang terjadi.Pengkajian pada
asuhan kebidanan ibu bersalin meliputi:
a. Data
subyektif dengan anamnesa.
b. Data
objektif dengan pemeriksaan fisik.
2.
Interpretasi data dasar
3.
Identifikasi masalah ataudiagnosa
berdasarkan data yang terkumpul dan interpretasi yang benar.
4.
Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensial.
5.
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera baik oleh bidan maupun dokter.
6.
Merencanakan asuhan kebidanan persalinan
kala I yang komprehensif/ menyeluruh.
7. Melakukan
deteksi dini komplikasi dan persiapan rujukan.
Asuhan
Persalinan Kala II
Kala
pengeluaran di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Pada
kala dua bidan memantau dengan seksama dan memberikan dukungan serta memberikan
kenyamanan pada ibu baik dari perasaaan maupun dari fisik (Yanti, 2015).
Fisiologi
Kala II
1.
His menjadi lebih kuat dan sering
2.
Timbul tenaga untuk meneran
3.
Perubahan dalam dasar panggul
4.
Lahirnya fetus
Asuhan
Kebidanan Kala II
a.
Pengkajian
Anamnesis
dan pemeriksaan fisik pada kala II dilakukan untuk mengetahui sudah masuk kala
II dan apakah ada komplikasi yang mengindikasikan merujuk.
b.
Interpretasi data dasar
Identifikasi
masalah atau diagnosa berdasarkan data yang terkumpul dan interpretasi yang
benar.
c.
Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensial dan mengantisipasi penanganannya.
d.
Menetapkan kebutuhan terhadaptindakan
segera baik oleh bidan maupun dokter.
e.
Menyusun rencana asuhan yang
komprehensif.
Pada kala dua bidan
memantau dengan seksama dan memberikan dukungan serta memberikan kenyamanan
pada ibu baik dari perasaaan maupun dari fisik (Yanti, 2015).
Respon
Fisiologi Persalinan Kala II
1.
Sistem kardiovaskuler
a.
Kontraksi menurunkan aliran darah menuju
uterussehingga jumlah darah dalam sirkulasi meningkat.
b.
Resistensi perifer meningkat sehingga
tekanan darahmeningkat.
c.
Saat mengedan: cardiac out put meningkat
40-50%.
d.
TD sistolik meningkat rata-rata 15mmHg
saat kontraksi.
e.
Janin normalnya dapat beradaptasi tanpa
masalah.
f.
Oksigen yang meneran selama kontraksi
menyebabkan hipoksia tetapi dengan kadar yang masih adekuat tidakmenimbulkan
masalah serius.
2.
Respirasi
a.
Respon terhadap perubahan system
kardiovaskuler: konsumsi oksigen meningkat.
b.
Percepatan pematangan surfaktan:
penekanan pada dada selama proses persalinan memebersihkan paru-paru janin dari
cairan yang berlebihan.
3. Pengaturan
suhu
a.
Aktivitas ototyang semakin meningkat
menyebabkan sedikit kenaikan suhu.
b.
Keseimbangan cairan: kehilangan cairan
karena meningkatnya kecepatan dan kedalaman respirasi.
4. Urinaria
Perubahan:
a.
Ginjal memekatkan urine
b.
Berat jenis meningkat
c.
Ekstresi protein trace
Penekanan kepala janin
menyebabkan tonus vesica kandung kencing menurun.
5.
Musculoskeletal
a.
Hormone relaxin menyebabkan pelunakan
kartilago di antara tulang.
b.
Fleksibilitas pubis meningkat.
c.
Nyeripunggung.
d.
Janin: Tekanan kontraksi mendorong janin
sehingga terjadi fleksi maksimal.
6.
Saluran cerna
a.
Praktis inaktif selama persalinan.
b.
Proses pencernaan dan pengosongan
lambung memanjang.
7.
System syaraf
a.
Janin: kontraksi menyebabkan penekanan
pada kepala janin sehingga DJJ menurun.
Fisiologi
Persalinan Kala III
Kala
tiga dimulai setelah pengeluaran bayi sampai pengeluaran plasenta, berlangsung
selama 5-30 menit (Icesmi Sukarni, 2012).
1. His
pelepasan uri.
2. Tanda
pelepasan plasenta.
3. Perdarahan
di anggap patologis bila melebihi 500cc.
4. Sebab-sebab
pelepasan plasenta :
a.
Pengecilan rahim akibat retraksi dan
otot-otot rahim.
b.
Di tempat plasenta terlepas hematoma:
plasenta terangkat dari dasarnya.
Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Bersalin Kala III
Pengkajian
awal/segera
a.
Palpasi uterus untuk memastikan apakah
ada bayi kedua.
b.
Menilai BB apakah stabil, jika tidak,
rawat segera.
Fisiologi
Persalinan Kala IV
Kala
IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan (Icesmi Sukarni,
2013).
a. Involusi
uterus
Terjadi
reorganisasi dan pengeluaran desidua/endometrium dan eksfoliasi tempat
perlekatan plasenta yang di tandai dengan penurunan dan penyusutan berat badan
serta perubahan pada lokasi uterus juga ditandai dengan warna dan jumlah lokhea.Banyaknya
lokhea dan kecepatan involusi tidak di pengaruhi olehpemberian rangkaian
preparat yang hanya mempunyai efek jangka pendek (ergotrate, methergine) akan
tetapi menyusui mempercepat proses involusi.
b.
Serviks, vagina dan perineum
Serviks, vagina dan perineum
yang di lihat adalah perlukaan, kedua adalah luka memar. Setelah plasenta lahir
segera lihat bagian serviks apakah tebal, dan edema.
c. Episiotomi
Bidan melakukan
inspeksi, tanda-tanda infeksi dan bukti-bukti penyembuhan tergantung kedalaman
insisi.
d.
Lokhea
Lokhea adalah keluaran
dari uterus setelah melahirkan. Terdiri dari darah, sel-sel tua, dan bakteri.
e.
Vital sign
Tekanan darah, nadi,
respirasi harus stabil seperti pada tahap sebelum bersalin selama 1 jam post
partum.
f.
Menggigil
Jika timbul rasa dingin
dan menggigil masih di pertimbangkan dalam batas-batas normal bila terkuras
selama persalinan.
g.
Sistem gastrointestinal
Rasa mual muntah akan
hilang. Pertama ibu akan merasa haus dan lapar hal ini karena memerlukan banyak
energy.
h.
Sistem renal
Air seni yang tertahan
yang menyebabkan kandung kemih lebih membesar. Kondisi ini terjadi karena
tekanan dan dorongan pada urethra selamapersalinan. Dalam 2 jam post partum ibu
harus sudah bisa BAK, jika belum bisa lakukan kateterisasi.
i.
Perawatan haemoroid
Haemoroid yang disebabkan tekanan
oleh kepala bayi dan upaya meneran ibu pada saat persalinan.
Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Bersalin Kala IV
a.
Evaluasi kontinue terhadap setiap temuan
atau perkembangan signifikan selama periode antepartum dan intrapartum.
b.
Evaluasi perubahan fisiologis dan
antomis puerperium.
c.
Evaluasi tanda-tanda vital wanita tanda
dan tanda, gejala, serta perubahan fisik.
d.
Evaluasi respon ibu dan ayah terhadap
bayi mereka.
Asuhan
Sayang Ibu :
Asuhan
sayang ibu adalah asuhan yang efektif,aman,nyaman dan dapat di terima oleh ibu
bersalin maupun keluarganya. Prinsip umum asuhan sayang ibu:
1.
Pencegahahan Infeksi
Dalam
memberikan asuhan yang bermutu tinggi, bidan harus melindungi pasien, diri
sendiri dan rekan kerjanya dari infeksi.
2.
Pengambilan Keputusan Klinik
Keputusan
klilnik yang di buat bidan sangat menentukan dalam memastikan kelahiran yang
aman. Dengan menggunakan proses penatalaksanaan kebidanan/langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan yang benar.
3.
Pencatatan
Dokumentasi
memberikan catatan permanen mengenai manajemen pasien dan dapat menjadi
pertukaran informasi antara tenaga kesehatan.
4.
Rujukan
Rujukan
padainstitusi yang tepat dan tepatwaktu, untuk mendapat asuhan yang di butuhkan
akan menyelamatkan nyawa ibu ( Lailiyana, 2015).