a.
Pengertian
masa nifas
Masa
nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama
kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam
waktu 3 bulan. Darah nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab
melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas yaitu darah yang tertahan tidak
bisa keluar dari rahim karena hamil. Maka itu termasuk darah nifas juga (Yetti
Anggraini, 2014).
1. Tahapan
Masa Nifas
a.
Periode intermediate postpartum
Masa
segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering
terdapat banyak masalah, misalnya pendarahan karena atonia uteri. Oleh karena
itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,
pengeluaran lokhea, tekanan darah, dan suhu.
b.
Periode early postpartum (24 jam-1 minggu)
c.
Pada fase ini bidan memastikan involusi
uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk,
tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui
dengan baik.
d. Periode
late postpartum (1 minggu-5 minggu)
Pada
periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan seharihari serta
konseling KB (Yetti Anggraini, 2014).
b. Fisiologi Nifas
Selama
hamil terjadi perubahan pada system tubuh wanita diantarany perubahan pada
system reproduksi, pencernaan, integumen, perkemihan,endokrin, musculoskeletal,
kardiovaskuler, tanda-tanda vital.
1.
Perubahan Sistem Reproduksi
a. Involusio
Uterus
Involusi merupakan suatu proses
kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil. Dengan involusi uterus ini,
lapisan luar dari desidus yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi
neurotic (layu/mati).Perubahan ini diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi
dimana TFU nya (tinggi fundus uteri).Perubahan normal pada
uterus selama postpartum yaitu pada saat setelah bayi dan plasenta lahir tinggi
fundus uteri 2 jari dibawah pusat, 6 hari kemudian dipertengahan pusat dan
simpisis, 2 minggu kemudian tidak teraba, 6 minggu kemudian semakin bertambah
kecil, dan 8 minggu kemudian kembali dalam keadaan normal (Yetti Anggraini,
2014).
Tinggi Fundus Uteri dan Berat Uterus
MenurutMasa Involusi
1.
Involusi
Tinggi Fundus Uterus Berat Uterus.
2.
Bayi
lahir Setinggi pusat 1000 gram.
3.
Uri
lahir 2 jari bawah pusat 700 gram.
4.
1
minggu Pertengahan pusat simfisis 500 gram.
5.
2
minggu Tidak teraba diatas simfisis 300 gram.
6.
6
minggu Bertambah kecil 40-60 gram.
7.
8
minggu Sebesar normal 30 gram. (Yetti Anggraini, 2015).
b. Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim
selama masa nifas. Lokhea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang
nekrotik dari dalam uterus. Pengeluaran lokhea dapat dibagi berdasarkan waktu
dan warnanya sebagai berikut:
a)
Lokhea rubra/kruenta
Lokhea ini keluar dari hari pertama
sampai hari ke tiga berwarna merah kehitaman terdiri dari darah segar, jaringan
sisa sisa plasenta lemak bayi dan sisa mekonium.
b)
Lokhea sanguinolenta
Lochea ini berwarna merah kecoklatan
dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 post pastum.
c)
Lokhea serosa
Lochea ini berwarna kuning
kecoklatan karena mengandung serum, leukosit, dan robekan atau laserasi
plasenta. Keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-14.
d)
Lokhea alba/putih
Lochea ini mengandug leukosit, sel
desidua, sel epitel, selaput lendir servik, dan serabut jaringan yang mati.
Lochea alba ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu postpartum (Reni Yuli,
2015).
c.
Perubahan pada serviks
Perubahan yang
terjadi pada serviks ialah bentuk servik agak menganga seperti
corong, segera setelah bayi baru lahir. Bentuk ini disebabkan oleh corpus uteri
yang dapt mengadakan kontraksi sehingga seolah-olah pada perbatasan antara
korpus dan serviks berbentuk semacam cincin.Muara serviks yang berdilatasi
sampai 10 cm sewaktu persalinan akan menutup secara perlahan dan bertahap.
Setelah bayi baru lahir, tangan dapat masuk kedalam rongga rahim. Setelah 2
jam, hanya dapat dimasuki 2-3 jari. Pada minggu ke-6 post partum, serviks sudah
menutup kembali (Yetti Anggraini, 2014).
d.
Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami
penekanan, sera pereganganyang sangat besar selama proses melahirkan bayi.
Dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap
dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan
tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali,
sementara labia menjadi lebih menonjol.
2.
Perubahan Sistem Pencernaan
Diperlukan waktu
3-4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesterone menurun
setelah melahirkan, namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu
atau dua hari,gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika
sebelum melahirkan diberikan anema. Rasa sakit di daerah perineum dapat
menghalangi keinginan untuk buang air besar (BAB) sehingga pada masa nifas
sering timbul keluhan konstipasi akibat tidak teraturnya buang air besar (Reni
Yuli, 2015).
3.
Perubahan Sistem Perkemihan
Buang
air kecil sering sulit selama 24 jam pertama hal ini dikarenakan kemungkinan
terdapat spasme sfingter dan edema
leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresiantara kepala janin dan
tulang pubis selama persalinan.Urine dalam jumlah yang besar akan dihasilkan
dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar
hormone estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok.
Keadaan ini menyebabkan diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal
dalam tempo 6 minggu.Pada kasus dengan riwayat persalinan yang menimbulkan
trauma pada ureter, misalnya pada persalinan macet atau bayi besar maka trauma
tersebut akan berakibat timbulnya retensio urine pada masa nifas (Reni Yuli, 2015).
4. Perubahan
Sistem Kardiovaskuler
Setelah terjadi dieresis akibat
penurunan kadar estrogen, volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil.
Jumlah sel darah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke 5. Meskipun
kadar estrogen mengalami penurunan yang sangat besar selama masa nifas, namun
kadarnya masih tetap lebih tinggi
daripada kadar normal. Plasma darah tidak begitu mengandung cairan dan
dengan demikian daya koagulasi meningkat.pembekuan darah harus dicegah dengan penanganan
yang cermat dan penekanan pembuluh darah pada ambulasi dini.Tonus otot polos
pada dinding vena mulai membaik volume darah mulai berkurang, viskositas darah
kembali normal dan curah jantung serta tekanan darah menurun sampai ke kadar
sebelum hamil. Pada beberapa wanita kadang-kadang masih terdapat edema residual
di kaki dan tangan yang timbul pada saat kehamilan dan meningkat nya asupan
cairan pada saat persalinan, dari kongesti yang terjadi akibat mengejan yang
berkepanjangan pada kala dua atau bisa juga di akibatkan oleh imobilitas
relative segera pada masa nifas. Terdapat sedikit peningkatan resiko trombosisi
vena profunda dan embolus.
5. Sistem
Musculoskletal
Kadar
relaksin dan progesterone berkurang hingga mencapai kadar normal dalam waktu 7
hari, namun akibat yang di timbulkan pada jaringan fibrosa, otot dan ligament
memerlukan waktu 4-5 bulan untuk berfungsi seperti sebelum hamil. Pada masa
nifas awal ligament masih dalam kondisi terpanjang dan sendi-sendi berada
didalam kondisi kurang stabil. Hal ini berarti wanita berada dalam kondisi
paling rentan mengalami masalah musculoskletal. Ambulasi dini bisa dimulai 4-8
jam nifas dengan ambulasi dini akan membantu mencegah komplikasi dan
mempercepat involusi.
6.
Perubahan Sistem Endokrin
Kadar
estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam nifas. Progesteron turun pada
hari ke 3 nifas. Kadar prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang.
a.
Hormon Plasenta
Human Chorionik
Gonadotropin (hCG) menurun dengan cepat dan menetap
sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 masa nifas.
b. Hormon
oksitosin
Oksitosin
dikeluarkan dari hipotalamus posterior untuk merangsang kontraksi otot uterus
dan pada payudara untuk pengeluaran air susu.
c.
Hormon pituitary
Prolaktin
dalam darah meningkat dengan cepat pada wanita yang tidak menyusui menurun
dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH meningkat
pada fase konsentrasi folikuler pada minggu ke-3 dan LH tetap rendah
hinggaovulasi terjadi.
d.
Hipotalamik Pituitari Ovarium
Untuk
wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan mempengaruhi lamanya mendapatkan
menstruasi. Diantara wanita laktasi sekitar 15% menstruasi setelah 12 minggu.
Diantara wanita yang tidak laktasi 40% menstruasi setelah 6 minggu, 65% setelah
12 minggu dan 90% setelah 24 minggu. Untuk wanita laktasi 80% menstruasi
pertama anovulasi dan untuk wanita yang tidak laktasi 50% siklus pertama
anovulasi.
7.
Perubahan Sistem Integumen
Perubahan
system integument pada masa nifas diantaranya adalah :
a. Penurunan
melanin umumnya setelah persalinan menyebabkan berkurangnya hyperpigmentasi
kulit. Hal ini menyebabkan ibu nifas yang semula memiliki hyperpigmentasi pada
kulit saat kehamilan secara berangsur-angsur menghilang sehingga pada bagian
perut akan muncul garis garis putih yang mengkilap dan dikenal sebagai striae
albican.
b. Perubahan
pembuluh darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan akan menghilang pada
saat estrogen menurun.
8.
Perubahan Tanda-Tanda Vital
a.
Suhu Tubuh
Sekitar
hari ke-4 setelah persalinan suhu ibu mungkin naik sedikit, antara 370c-37,50c.
Kemungkinan disebabkan karena dari aktifitas payudara. Bila kenaikan mencapai
380c pada hari ke-2 sampai hari-hari berikutnya, perlu diwaspadai
adanya infeksi atau sepsis pada masa nifas.
b.
Denyut Nadi
Setelah
persalinan jika ibu dalam keadaan istirahat penuh, denyut nadi sekitar 60x/i
dan terjadi terutama pada minggu pertama
nifas. Frekuensi nadi normal yaitu 60-80x/i.Denyut nadi pada masa nifas umumnya
lebih stabil dibandingkan suhu badan. Pada ibu yang nervous nadinya akan lebih
cepat kira-kira 110x/i, bila disertai peningkatan suhu tubuh bisa juga terjadi
syok karena infeksi.
c.
Tekanan Darah
Tekanan
darah <140 1-3="" adanya="" bila="" bisa="" dan="" darah="" dari="" diperlukan="" diwaspadai="" hari="" jika="" kemungkinan="" lanjut.="" lebih="" masa="" meningkat="" menjadi="" mmhg="" nifas.="" nifas="" o:p="" pada="" penanganan="" perdarahan="" perlu="" persalinan="" pre-ekslamsia="" rendah="" sampai="" sebaliknya="" sebelum="" tekanan="" timbul="" tinggi="" yang="">140>
d. Respirasi
Respirasi
normal atau lambat karena ibu dalam keadaan pemulihan atau keadaan istirahat .
pernafasan yang normal setelah persalinan adalah 16-24x/I atau rata-ratanya
18x/i. jika ditandai trachipneu maka
perlu dikaji tanda pneumorial atau
penyakit nifas lainnya. Bila respirasi
cepat pada masanifas (30x/i) kemungkinan adanya syok.
9.
Sistem Hematologi
Selama
hamil, darah ibu relatif lebih encer, karena cairan darah ibu banyak sementara
sel darahnya berkurang. Bila dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin akan tampak
sedikit menurun dari angka normalnya
sekitar 11-12%. Jika hemoglobin nya terlalu rendah maka bisa jadi
anemia.Penurunan volume dan peningkatan
sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3-7 masa nifas
dan kembali normal dalam 4-5 minggu masa
nifas (Reni Yuli, 2015).