1.
Persalinan Normal
2.
Partus Normal
3.
Syok
4.
DJJ tidak normal
5.
Abortus
6.
Solusio Placentae
7.
Akut Pyelonephritis
8.
Amnionitis
9.
Anemia Berat
10. Apendiksitis
11. Atonia Uteri
12. Infeksi Mammae
13. Pembengkakan Mammae
14.Presentasi Bokong
15.Asma Bronchiale
16. Presentasi Dagu
17. Disproporsi Sevalo Pelvik
18. Hipertensi Kronik
19. Koagulopati
20.Presentasi Ganda
21.Cystitis
22.Eklampsia
23.Kelainan Ektopik
24.Ensephalitis
25.Epilepsi
26.Hidramnion
27. Presentasi Muka
28.Persalinan Semu
29. Kematian Janin
30. Hemoragik Antepartum
31.Hemoragik Postpartum
32.Gagal Jantung
33. Inertia Uteri
34. Infeksi Luka
|
35. Invertio Uteri
36. Bayi Besar
37. Malaria Berat dengan Komplikasi
38. Malaria Ringan dengan Komplikasi
39.Mekonium
40. Meningitis
41. Metritis
42. Migrain
43. Kehamilan Mola
44. Kehamilan Ganda
45.Partus Macet
46. Posisi Occiput Posterior
47. Posisi Occiput Melintang
48. Kista Ovarium
49. Abses Pelvix
50. Peritonitis
51.Placenta Previa
52.Pneumonia
53.Pre-Eklampsia Ringan/Berat
54.Hipertensi Karena Kehamilan
55. Ketuban Pecah Dini
56.Partus Prematurus
57. Prolapsus Tali Pusat
58. Partus Fase Laten Lama
59.Partus Kala II Lama
60. Sisa Plasenta
61. Retensio Plasenta
62.Ruptura Uteri
63. Bekas Luka Uteri
64.Presentase Bahu
65. Distosia Bahu
66.Robekan Serviks dan Vagina
67. Tetanus
68.Letak Lintang
|
Rujukan :
1. WHO,
UNFPA, UNICEF, World Bank (2001) I M P A C
(Integrated Management of Preganncy And Childbirth), Managing
Complications in Pregnancy and Childbirth : A Guide for Midwives and doctor,
Department of Reproductive
1.
Persalinan
Normal
Persalinan normal adalah melalui vagina
dan mengalami kontraksi. Proses persalinan normal juga ada yang perlu dibantu
misalnya dengan induksi atau rangsangan / stimulasi agar tanda persalinan
muncul.
2.
Partus
Normal
Partus normal adalah bayi lahir melalui
vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa menggunakan alat /
pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi),
dan proses persalinan berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
3.
Syok
Syok adalah kondisi kritis akibat
peurunan mendadak dalam aliran darah yang melalui tubuh. Ada kegagalan sistem
petedarah darah untuk mempertahankan aliran darah yang memadai sehingga pengiriman
oksigen dan nutrisi ke organ vital terhambat. Kondisi ini juga mengganggu
ginjal sehingga membatasi pembuangan limbah dari tubuh.
4.
DJJ
tidak normal
5.
Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan
sebelum janin dapat hidup di dunia, tanpa mempersoalkan penyebabnya, dimana
kandungan seorang perempuan hamil dengan spontan gugur.
6.
Solusio
Placentae
Solusio plasenta atau disebut juga
abruptio placenta atau ablasio placenta adalah separasi premature plasenta
dengan implantasi normalnya di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih
dari 20 minggu dan sebelum janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh
darah yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu ke janin, jika
plasenta ini terlepas dari implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan
mengakibatkan perdarahan yang hebat. Hebatny perdarahan tergantung pada luasnya
area plasenta yang terlepas.
7.
Akut
Pyelonephritis
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri
yang menyerang ginjal yang sifatya akut mapun kronis. Pielonefritis akut
biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. Bila pengobatan pada pielonefritis
akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut yang disebut dengan
pielonefritis kronis.
8.
Amnionitis
9.
Anemia
berat
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin di
bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
(Saifuddin, 2002). Seorang ibu hamil dapat dikategorikan anemia berat jika Hb
<7 gr%.
10. Apendiksitis
Apendiksitis adalah radang apendiks,
suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak pada bagian inferior
dari sekum. Penyebab paling umum dari apendisitis adalah abstruksi lumen oleh
feses yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan
inflamasi (Wilson&Goldman,1989).
11. Atonia Uteri
Atonia uteri (relaksasi otot uterus)
adalah uteri tidak berkontraksi dalam 15 deti setelah dilakukannya pemijatan
fundus uteri (plasenta telah lahir).
12. Infeksi Mammae
Infeksi Mammae adalah stafilokokus
aureus yang masuk melalui luka puting susu.
13. Pembengkakan Mammae
Payudara bengkak adalah kondisi ketika
payudara menjadi keras dan terasa sakit pada wanita yang baru saja melahirkan
atau tengah dalam masa menyusui.
14. Presentasi Bokong
Presentasi bokong yaitu dimana bayi
letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu (memanjang), kepala di fundus uteri dan
bokong di bagian bawah vakum uteri atau di daerah pintu atas panggu/simfisis.
15. Asma Bronchiale
Asma Bronchiale adalah suatu penyakit
dengan ciri meningkatnya respontrachea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan
dengan manisfestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya
dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan.
16. Presentasi Dagu
Pada presentasi bahu, titiknya adalah
tulang belikat. Bila dagu berada di belakang, berikan kesempatan kepada dagu
untuk memutar ke depan. Pada posisi menoposterior persisten, usahakan untuk
memutar dagu ke depan dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam vagina.
17. Disproporsi Sevalo Pelvik
Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan
yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga
janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan
oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.
18. Hipertensi Kronik
Hiprtensi kronis adalah hipertensi yang
dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu (Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 2002). Hipertensi kronis jika tekanan darah sebelum kehamilan 20
minggu tidak diketahui, sulit membedakan antara preeklampsia dan hipertensi
kronik, dalam hal demikian, tangani sebagai hipertensi karena kehamilan.
19. Koagulopati
20. Presentasi Ganda
Presentasi ganda adalah keadaan dimana
di samping bagian terendah janin teraba anggota badan, antara lain dijumpai
tangan, lengan atau kaki, atau keadaan dimana di samping bokong janin dijumpai
tangan.
21. Cystitis
Cystitis adalah peradangan pada kandung
kemih. Kondisi ini lebih sering mempengaruhi wanita, tetapi dapat mempengaruhi
baik jenis kelamin dan semua kelompok umur.
22. Eklampsia
Eklampsia adalah komplikasi akut dan
mengancam nyawa kehamilan, ditandai dengan munculnya tonik-klonik, biasanya
pada pasien yang telah mengembangkan preeklampsia.
23. Kelainan Ektopik
24. Ensephalitis
Encephalitis adalah infeksi jaringan
atas oleh berbagai macam mikroorganisme (Ilmu Kesehatan Anak, 1985).
25. Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan yang disebabkan
oleh terbentuknya sinyal listrik di dalam otak yang menyebabkan timbulnya
kejang berulang.
26. Hidramnion
Hidramnio adalah kelebihan cairan
ketuban.
27. Presentasi Muka
Presentasi muka ialah keadaan dimana
kepala dalam kedudukan defleksimaksimal sehingga oksiput tertekan pada punggung
dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah.
28. Persalinan Semu
29. Kematian Janin
30. Hemoragik Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan
yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih
berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, R, 1998).
31. Hemoragik Postpartum
Perdarahan postpatum adalah perdarahan
pervaginam 500 cc atau lebih setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir)
(Winkjosastro, 2000).
32. Gagal Jantung
33. Inertia Uteri
Inersia uteri adalah kelainan his yang
kekuatannya tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong janin
keluar. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, Sinopsis obstetri, 305).
34. Infeksi Luka
35. Invertio Uteri
Inversio uteri adalah keadaan dimana
fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri.
36. Bayi Besar
37. Malaria Berat Dengan Komplikasi
38. Malaria Ringan Dengan Komplikasi
39. Mekonium
Mekonium adalah feses (tinja) pertama
bayi yang baru lahir, yang kental, lengket, dan berwarna hitam kehijauan.
Mekonium terbuat dari cairan ketuban, lendir, lanugo (rambut
halus yang menutupi tubuh bayi), empedu, dan sel-sel yang berasal dari kulit
dan saluran usus. Feses bayi biasanya berubah dari mekonium ke tinja kuning
kehijauan dalam 4 – 5 hari.
40. Meningitis
Meningitis adalah radang selaput
pelindung sistem saraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis
adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan
tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran,
bahkan kematian.
41. Metritis
Metritis adalah radang miometrium.
Mimetritis akut biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi post partum.
Metritis adalah infeksi post partum. Metritis adalah infeksi uterus setelah
persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit
ini tidak berdiri merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas.
42. Migrain
43. Kehamilan Mola
Kehamilan mola
merupakan komplikasi dan
penyulit kehamilan pada
trimester satu. Hasilkonsepsi pada kehamilan mola
tidak berkembang menjadi embrio setelah
pembuahan tetapi terjadi villi koriales disertai dengan degenerasi
hidropik. Rahim menjadi lunak dan
berkembang lebih cepat dari usia kehamilan yang normal,
tidak dijumpai adanya janin,
dan rongga rahim hanya
terisi oleh jaringan seperti buah anggur. Kehamilan mola
hidatidosadisebut juga dengan kehamilan anggur.
44. Kehamilan Ganda
Kehamilan ganda (multifetus) adalah
kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih. Kehamilan ganda dapat
menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat (quadruplet),
kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Hamil kembar tentunya
menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan janinnya,
sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan
kehamilan biasa.
Mengandung bayi kembar merupakan berita
besar bagi seorang ibu. Kehamilan kembar memang tidak pernah bisa diduga, ada
yang berasumsi bahwa seorang ibu bisa memiliki bayi kembar karena keturunan,
tetapi hal tersebut juga masih belum bisa dipastikan.
45. Partus Macet
Partus macet adalah suatu keadaan dari
suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul
komplikasi ibu maupun janin (anak).
Partus macet adalah persalinan dengan
tidak ada penurunan kepala > 1 jam untuk nulipara dan multipara. (Sarwono,
2008)
46. Posisi Occiput Posterior
Posisi belakang kepala oksiput posterior
menetap adalah ubun-ubun kecil menetap di belakang karena tidak ke depan ketika
mencapai dasar panggul. Kepala janin akan lahir dalam keadaan muka di bawah
simfisis pubis.
47. Posisi Occiput Melintang
48. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantung kecil
berisi cairan yang berkembang dalam ovarium (indung telur) wanita. Kebanyakan
kista tidak berbahaya. Namun, beberapa dapat menimbulkan masalah, mulai dari
nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga penyakit serius, seperti:
terlilitnya batang ovarium, gangguan kehamilan, infertilitas hingga kanker endometrium.
49. Abses Pelvix
Penyakit radang panggul adalah infeksi
saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi
endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot
rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang panggul merupakan
komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS).
50. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan yang
biasanya disebabkan oleh infeksi pada
selaput rongga perut (peritoneum). Peradangan
ini merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran
infeksi dari organ-organ abdomen (misalnya apendisitis, salpingitis,
perforasi ulkus gastroduodenal), ruptura saluran cerna, komplikasi
pascaoperasi, iritasi kimiawi, atau dari luka tembus abdomen.
Pada keadaan normal, peritoneum resisten
terhadap infeksi bakteri secara
inokulasi kecil-kecilan. Kontaminasi yang terus menerus, bakteri yang virulen,
penurunan resistensi,
dan adanya benda asing atau enzim
pencernaan aktif merupakan faktor-faktor yang memudahkan
terjadinya peritonitis.
51. Placenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta
yang berimplantasi atau tertanam pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian
atau seluruh ostium utri internum. Angka kejadian plasenta previa adala 0,4
-0,6 % dari keseluruhan persalinan. Pada awal kehamilan, plasenta mulai
terbentuk, berbentuk bundar, berupa organ datar yang bertanggung jawab
menyediakan oksigen dan nutrisi untuk pertumbuhan bayi dan membuang produk
sampah dari darah bayi. Plasenta melekat pada dinding uterus dan pada tali
pusat bayi, yang membentuk hubungan penting antara ibu dan bayi.
52. Pneumonia
Pneumonia adalah proses inflamasi
parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli
oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda
asing. Pneumonia juga mungkin disebabkan oleh terapi radiasi untuk kanker
payudara atau paru, biasanya terjadi selama 6 minggu atau lebih setelah
pengobatan selesai.
53. Pre-Eklampsia Ringan/Berat
Pre eklampsia ringan adalah sindrom
spesifik kehamilan dengan penurunan perfusi pada organ-organ akibat vasospasme
dan aktivasi endothel.
Preeklampsi berat adalah suatu
komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg
atau lebih disertai proteinuria dan atau disertai udema pada kehamilan 20
minggu atau lebih
54. Hipertensi Karena Kehamilan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
yang menimpa ibu hamil akan sangat membahayakan baikkehamilan itu
sendiri maupun bagi ibu. hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika
darah yang dipompakan oleh jantung mengalami peningkatan tekanan, hingga hal
ini dapat membuat adanaya tekanan dan merusak dinding arteri di pembuluh darah.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90
mmHG (berarti 140 mmHg tekanan sistolik dan 90 mmHg tekanan diastolik).
Hipertensi pada kehamilan banyak terjadi pada usia ibu hamil di bawah 20 tahun
atau di atas 40, kehamilan dengan bayi kembar, atau terjadi pada ibu hamil
dengan kehamilan pertama.
55. Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya
ketuban sebelum inpartus yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan
pada multipara < 5 cm. Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang
terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin.
56. Partus Prematurus
Partus prematurus yaitu persalinan yang
terjadi pada kehamilan 37 minggu atau kurang, merupakan hal yang berbahaya
karena mempunyai dampak yang potensial meningkatkan kematian perinatal.
57. Prolapsus Tali Pusat
Prolapsus tali pusat adalah tali pusat
dijalan lahir dibawah presentasi janin setelah ketuban pecah. Prolapsus tali
pusat merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan dalam bidang obstetri karena
insidensi kematian perinatal tinggi.
58. Partus Fase Laten Lama
Partus lama adalah fase laten lebih dari
8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi
serviks di kanan garis waspada persalinan aktif
59. Partus Kala II Lama
60. Sisa Plasenta
Sisa plasenta adalah sisa plasenta dan
selaput ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim yang dapat menyebabkan
perdarahan postpartum dini dan perdarahan postpartum lambat
Tertinggalnya sebagian plasenta sewaktu
suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus
tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan
perdarahan. Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan
dengan sisa plasenta.
61. Retensio Plasenta
Retensio Plasenta adalah terlambatnya
kelahiran plasenta selama setengah jam setelah kelahiran bayi, atau 1 -2 jam
post partum tanpa perdarahan yang berlebihan jika home birth Plasenta harus
dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan dan infeksi. Panjang
rata-rata waktu untuk kelahiran plasenta normal dalam homebirth saat menyusui
bayi yang baru lahir pada persalinan berkisar dari 15 menit hingga 45
menit.
62. Ruptura Uteri
Ruptura uteri adalah robekan atau
diskontinuitas dinding rahim akibat dilampauinya daya regang miomentrium.
Penyebabnya adalah disproporsi jani dan panggul, partus macet atau traumatik.
63. Bekas Luka Uteri
64. Presentase Bahu
Presentasi bahu
adalah ketika bahu, lengan atau tangan keluar pertama pada saat partus.
Jenis presentasi ini jarang terjadi, kurang dari 1% kasus dan lebih umum
pada kelahiran prematur atau
kehamilan kembar.
65. Distosia Bahu
Distosia
bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala
janin dilahirkan.
66. Robekan Serviks dan Vagina
Robekan jalan lahir adalah terpotongnya
selaput lendir vagina, cincin selaput dara, serviks, portio septum
rektovaginalis akibat dari tekanan benda tumpul
67. Tetanus
68. Letak
Lintang
Letak
lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan
kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.