Asuhan Masa Nifas

Jadwal kunjungan ibu nifas paling sedikit sebanyak 4 kali kunjungan yang dilakukan untuk menilai stastus ibu dan bayi barulahir serta menangani masalah-masalah yang terjadi pada ibu dan bayi, kunjungan dalam masa nifas anatara lain yaitu(Yetti Anggraini, 2014).
a.    Kunjungan Pertama (6-8 jam setelah persalinan)
Yang bertujuan mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan rujuk jika perdarahan berlanjut, pemberian ASI awal, 1 jam setelah Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan berhasil dilakukan, melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi tetap sehat sehat agar bayi tidak mengalami hipotermi dan bila petugas kesehatan menolong persalinan ia harus tinggal dengan ibu untuk 2 jam pertama sudah kelahiran atau sampai bayi dan ibu dalam keadaan stabil.
b.    Kunjungan Kedua (6 hari setelah persalinan)
Pada kunjungan ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal, memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada tali pusat, memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit pada bagian payudara ibu, mengajarkan ibu cara melakukan perawatan payudara yang bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar (Ai Yeyeh, 2012).
c.    Kunjungan Ketiga (2 minggu setelah persalinan)         
Disini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit, memberikan konseling pada ibu tentang asuhan pada bayi untuk menjaga kesehatan bayi dan menjaga bayi agar tetap hangat.
d.   Kunjungan Keempat (6 minggu setelah persalinan)
Pada kunjungan ini bidan menanyakan pada ibu tentangg penyulit yang ia atau bayi alami dan memberikan konseling untuk menggunakan kontrasepsi secara dini untu menjarangkan kehamilan.
Kebutuhan padamasa nifas
1.    Nutrisi dan Cairan
Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada masa menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas, metabolism, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan di konsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-unsur seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung (YettiAnggraini, 2014).
a.    Sumber tenaga (Energi)
Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembentukan jaringan baru.zat nutrisi yang mengandung sumber energy adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat berasal dari padi-padian,kentang,umbi,sagu,jagung,tepung roti,mie,dll. Lemak hewani yaitu mentega,dan keju. Lemak nabati yaitu minyak kelapa sawit, minyak  sayur dan margarin.
b.    Sumber Pembangun(Protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati.protein hewani adalah telur,daging,ikan, udang karang,susu,dan keju. Sedangkan protein nabati adalah tempe,tahu,kacang-kacangan dll.


c.    Sumber pengatur dan pelindung (Mineral,air dan vitamin)
Mineral air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolism darah dalam tubuh, beberapa mineral yang penting seperti zat kapur untuk pembentukan tulang, fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi, zat besi untuk pembentukan sel darah merah, yodiun untuk mencegah timbulnya kelemahan mental, kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk pertumbuhan gizi anak, serta vitamin seperti A, B1, B2 B3, B6, B12, C, D dan vit K. untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.
2. Eliminasi
Pengeluaran air seni akan menigkat 28-48 jam pertama sampai sekitar hari ke-5 setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena volume darah menigkat pada saat hamil dan tidak diperlukan lagi pada saat persalinan. Oleh karena itu ibu perlu balajar berkemih secara spontan dan tidak menahan buang air kecil pada saat ada rasa sakit pada perineum yang terdapat jahitan. Menahan buang air kecil akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni dan gangguan kontraksi rahim sehingga pengeluaran cairan vagina tidak lancer sedangkan buang air besar akan sulit karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan terbuka atau karena adanya haemoroid (wasir). Kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisaasi dini, mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum.
3. Ambulasi
Pada masa nifas, perempuan sebaiknya melakukan ambulasi dini yaitu beberapa jam setelah melahirkan, segera bangun dari tempat tidur dan bergerak, agar lebih kuat dan lebih baik. Jika tidak ada kelainan lakukan mobilisasi sedinimungkin, yaitu dua jam setelah persalinan normal, ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan pengeluaran cairan vagina (lokhea).
4. Menjaga Kebersihan Diri
Menjaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.


a.    Kebersihan alat genitalia
Setelah melakirkkan biasanya perineum menjadi agak bengkak/memar dan mungkin ada luka jahitan bekas robekan atauepisiotomi. Sebaiknya pada masa ini ibu menjaga kebersihan alat genitalia dengan mencucinya menggunakan sabun dan air, kamudian daerah vulva sampai anus harus kering sebelum memakai pembalut wanita, setiap kali selesai buang air besar maupun kecil, dan mengganti pembalut minimal 3 kali sehari. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah membersihkan daerah alat genitalia. Mengajarkan ibu membersihkan alat kelamin dengan caramembersihkan daerah dekat vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang, baru kemudianmembersihkan daerah sekitar anus. Sarankan ibu memngganti pembalut setidaknya dua kali sehari dan kain dapat digunakan ulang setelah di cuci. Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau mencuci menggunakan sabun.
b.    Pakaian
Sebaiknya pakaianterbuat dari bahan yang menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya pakaian agak  longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lokhea. Pakaian yang digunakan dalam keadaan longgar, dalam keadaan kering da juga terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak (disamping urin). Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil.
c.    Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu biasanya akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga rambut menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Perawatan rambut perlu diperhatikan oleh ibu yaitu mencuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut dan hindari penggunaaan pengering rambut.

d.   Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk mnenghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki dan tanga ibu. Oleh karena itu minggu-minggu pertama setelah persalinan ibu akakn merasa banyak mengeluarkan keringat yang lebih benyak dari biasanya. Usahakan lah ibu lebih sering mandi dan menjaga kulit tetap kering.
e.    Istirahat
Wanita pasca persalina harus cukup istirahat. Delapan jam pasca persalinan, ibu harus tidur telentang untuk mencegah terjadinya perdarahan. Sesudah delapan jam, ibu boleh miring ke kiri atau kekanan untuk mencegah thrombosis. Ibu dan bayi di tempatkan pada satu kamar. Pada hari kedua bila perlu dilakukan senam, pada hari ke tiga pada umumnya sudah dapat duduk, hari ke empat berjalan dan hari ke lima sudah dapat pulang, makan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, protein dan cukup vitamin.
f.     Sexsual

Setelah persalaina pada masa ini ibu menghadapi peran baru sebagai orang tua sehingga sering melupakan perannya sebagai pasangan. Namun segera setelah ibu merasa percaya diri dengan peran barunya dia akan menemukan waktu dan melihat sekelilingnya serta menyadari bahwa ia sudah kehilangan aspek lain dalam hidupnya yang juga penting. Oleh karena itu diperlukan pemahaman pada istri oleh suami. Anjurkan pada ibu dan suami sebaiknya melakukan hubungan seksual secara fisik, aman untuk melalui hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, begitu ibu merasa aman untuk melalukan hubungan suami istri maka hal itu dapat diperbolehkan. Dan waktu yang paling tepat untuk melakukannya ialah setelah 40 hari setelah persalinan karena pada saat sebelum 40 hari tubuh masih berjuang untuk melakukan pemulihan.