Asuhan Kebidanan

Asuhan Kehamilan

Pelayanan ANC minimal 5 T, meningkat menjadi 7 T, dan sekarang menjadi 12 T, sedangkan untuk daerah gondok dan endemic malaria menjadi 14 T, yaitu :
5 T :
1.    Ukur tinggi badan /berat badan
2.    Ukur tekanan darah
3.    Ukur tinggi fundus uteri
4.    Pemberian imunisasi TT
5.    Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet) selama kehamilan.


7T:
6.    Test terhadap penyakit menular sexual
7.    Temu wicara/konseling
8.    Tes/pemeriksaan Hb
9.    Tes/pemeriksaan urin protein
10.     Tes reduksi urin
11.     Perawatan payudara (pijat payudara)
12.     Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil)
13.     Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok)
14.     Terapi obat malaria

Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care secara teratur tapi tidak dilakukan pelayanan sesuai standar kebidanan seperti pelayanan 7 T pada ibu hamil maka dampaknya dapat mengakibatkan keadaan yang mengancam kematian pada ibu dan bayi, resiko tinggi dan komplikasi terhadap ibu hamil (Ratna Dewi, 2012).

Langkah – langkah dalam perawatan kehamilan/ANC
a.    Timbang berat badan dan tinggi badan
Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm. Berat badan diukur setiap datang atau berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB atau penurunan BB. Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg.
Hasil gambar untuk timbang berat badan ibu hamil

b.    Pemberian tablet tambah darah (Tablet Fe)
Tablet ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.

Hasil gambar untuk pemberian tablet FE pada ibu hamil


c. Pengukuran tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas symfisis dan rentangkan sampai fundus uteri
Tabel 2.1
            Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan
No
Tinggi Fundus Uteri (cm)
Umur Kehamilan Dalam Minggu
1
12 cm
12
2
16 cm
16
3
20 cm
20
4
24 cm
24
5
28cm
28
6
32 cm
32
7
36 cm
36
8
40 cm
40
Sumber: Ika Pantikawati, 2010.

Hasil gambar untuk pengukuran tfu oleh bidan

d.  Tekanan darah
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang setiap kali ibu datang atau berkunjung. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala kearah hipertensi dan preekslamsi. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar systole/diastole : 110/80 – 120/80 mmHg.

Hasil gambar untuk pengukuran tekanan darah ibu hamil

e.  Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) adalah untuk mengetahui adanya treponema pallidum/penyakit menular seksual, antara lain sifilis. Pemeriksaan pada ibu hamil yang pertama kali datang diambil specimen darah vena lebih kurang 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan positif, ibu hamil dilakukan pengobatan/rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran premature, dan cacat bawaan.

f.  Pemberian imunisasi TT
Tujuan pemberian tetanus toxoid adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorium. Tetanus neonatorium merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius disebagian besar negara berkembang dimana cakupan pelayanan antenatal dan imunisasi tetanus toxoid kepada ibu hamil masih rendah sehingga kematian tetanus neonatorium terjadi setiap tahun dinegara-negara berkembang (Ai Yeyeh, 2013).
Hasil gambar untuk pemberian imunisasi tt pada ibu hamil
                                                     Tabel 2.2
Jadwal Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil
Imunisasi
Interval
% Perlindungan
Masa Perlindungan
TT 1
Pada kunjungan ANC pertama
0 %
Tidak ada
TT 2
4minggu setelah TT 1
80%
3 tahun
TT 3
6 bulan setelah TT 2
95%
5 tahun
TT 4
1 Tahun setelah TT 3
99%
10 tahun
TT 5
1 Tahun setelah TT
99%
25 tahun/seumur hidup
          Sumber: Ika Pantikawati, 2010.

g.  Pemeriksaan Hb
Jenis pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara talquis dan dengan cara sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil.

Hasil gambar untuk pemeriksaan hb ibu hamil

h.  Pemeriksaan urine reduksi
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu dan suami. Bila hasil pemeriksaan urine reduksi positif perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Mellitus Gestasional.
Hasil gambar untuk pemeriksaan urine reduksi dan protein pada ibu hamil

i.   Pemeriksaan Protein Urine
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3 % ditunjukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan urine protein ini untuk mendeteksi ibu hamil sebelum terjadi preekslampsia dan eklampsia.

j. Senam ibu hamil
Senam ibu hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan dan mempercepat pemulihan setelah melahirkan serta mencegah sembelit. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar panggu, memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi.                     
Hasil gambar untuk senam hamil

k.  Perawatan payudara
Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan payudara yang ditunjukan kepada ibu hamil. Manfaat perwatan payudara adalah :
a.    Menjaga kebersihan payudara, terutama putting susu.
b.    Mengencangkan serta memperbaiki bentuk putting susu.
c.    Merangsang kelenjar – kelenjar susu sehingga produksi ASI lancar.
d.   Mempersiapkan ibu dalam laktasi.
Perawatan payudara dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dan dimulai pada kehamilan 6 bulan.

Hasil gambar untuk perawatan payudara ibu hamil

l.   Pemberian kapsul minyak beryodium
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan yodium di daerah endemis. Akibat kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondok dan kretin yang ditandai dengan :
a.       Gangguan fungsi mental
b.      Gangguan funsi perdarahan
c.       Gangguan pertumbuhan

m. Temu wicara/konseling
Konseling adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya.
Prinsip – prinsip konseling
Ada 5 prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu:
a. Keterbukaan
b. Empati
c. Dukungan
d. Sikap dan respon positif
e. Setingkat atau sama derajat
Hasil gambar untuk temu wicara ibu hamil

n.  Pemberian obat malaria
Pemberian obat malaria diberikan khusus pada ibu hamil di daerah endemic malaria atau kepada ibu hamil pendatang baru berasal dari daerah malaria, juga kepada ibu hamil dengan gejala khas malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan hasil darah yang positif.

Pemeriksaan protein urine, glukosa, dan HB wajib dilakukan oleh setiap ibu hamil agar bidan dapat dengan cepat melakukan tindakan dan mengantisipasi terjadinya gangguan atau komplikasi pada kehamilan. Berdasarkan program pemerintah antenatal care minimal dilakukan 4 kali kunjungan selama hamil. Kunjungan antenatal care minimal 4 kali selama kehamilan bertujuan untuk memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi dalam kandungan, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu beserta bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, mengupayakan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifasnya berjalan normal dan dapat memberikan ASI eksklusif (Ai Yeyeh, 2010).